E-commerce perang harga, Bukalapak pilih jaga 'kesehatan' perusahaan
Merdeka.com - Persaingan antar perusahaan e-commerce saat ini semakin sengit. Perang harga menjadi salah satu alat untuk memenangkan 'pertarungan' di bisnis ini. Hal yang sama juga pernah dilakukan di industri telekomunikasi. Perang harga menjadi suatu bagian yang tak terbantahkan.
Founder sekaligus CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky, mengutarakan, jika industri e-commerce saat ini sedang dalam tahapan seperti industri telekomunikasi yang beberapa dari para pemainnya melakukan perang harga.
"Most of player melakukan seperti di industri telekomunikasi dengan perang harga. Tetapi, Bukalapak.com gak mau ikut-ikutan soal perang harga itu. Kecuali, kalau ada event-event tertentu seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dan lebaran, ya kita ikutan melakukan diskon. Tapi untuk setiap harinya melakukan diskon, sepertinya tidak akan dilakukan," kata Dia di kantornya, Jakarta, Senin (23/11).
Lebih lanjut, dirinya enggan mengomentari para pemain e-commerce yang melakukan banting harga setiap harinya. Bagi Dia, setiap perusahaan e-commerce memiliki strateginya masing-masing. Bisa saja perusahaan e-commerce yang ramai-ramai melakukan perang harga, ingin memberikan edukasi kepada masyarakat agar mau berbelanja online.
"Bisa saja mereka juga memiliki misi lain seperti memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan belanja online. Tapi yang jelas, Bukalapak.com gak ikut-ikutan soal itu. Bagi kami, lebih mementingkan sisi 'kesehatan' perusahaan,"jelasnya.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaAturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP belakangan ini menjadi pilihan alternatif sejumlah konsumen di tengah terus melonjaknya harga beras.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca Selengkapnya