Mantan polisi jenderal bintang dua itu tak menjawab pertanyaan wartawan ketika ditanyakan isi dari buku hitam itu. Dia yang sambil pergi meninggalkan ruang sidang hanya menunjukkan buku hitam yang dipegangnya dengan anggukan wajah.

Pria yang memakai kaos hitam itu sempat terlihat di antara kerumunan massa Pemuda Batak Bersatu (PBB) yang mengawal sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Pria tersebut hanya disebut sebagai penyusup karena telah mencemarkan nama baik organisasi.

Kemudian, Wahyu mengatakan apabila tahapan agenda tanggapan JPU nanti telah dibacakan. Majelis hakim akan melanjutkan untuk agenda putusan sela untuk menentukan apakah perkara ini dilanjutkan atau tidak.

Momen Ferdy Sambo Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Kasus Brigadir J. Terdakwa Ferdy Sambo langsung mengajukan eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan pembunuhan berencana dan obstruction of justice (OOJ) terhadap kematian Brigadir J.

"Sudah saya serahkan ke Polres Jakarta Selatan,"jawab Kompol Chuck yang kemudian ditanya lagi oleh Ferdy Sambo, "Siapa yang perintahkan?"

Ferdy Sambo dalam keadaan terburu-buru turun dari mobil hingga menjatuhkan pistol miliknya. Kemudian dia segera menuju ke dalam rumah duren tiga.

Sidang Ferdy Sambo yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10), diwarnai perbedaan keterangan soal perintah kepada Bhadara E.

Ferdy Sambo jalani sidang perdana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, Senin (17/10). Sambo terlihat duduk mengenakan pakaian batik lengan panjang yang dibalut rompi tahanan bernomor 01.

Tim Kuasa Hukum terdakwa Ferdy Sambo bakal berupaya membuktikan keterangan kliennya atas kesaksian tidak ikut menembak Brigadir J.

Ferdy Sambo mengaku sempat menghubungi ambulan agar Brigadir J alias Nopriansyah Yosua Hutabarat mendapatkan pertolongan pertama usai ditembak Bharada E di rumah dinas komplek perumahan Polri, Duren Tiga.

Ferdy Sambo jalani sidang perdana pembunuhan Brigadir J. Dia tampak mengenakan batik coklat. Mendengarkan dengan seksama eksepsi yang dibacakan oleh tim pengacaranya.

Ferdy Sambo menjalani sidang perdana pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10). Dari surat dakwaan Jaksa, terungkap alasan Ferdy tak menembak sendiri Brigadir J, tapi perintahkan ajudannya, Bharada E.

Dengan langsung menyampaikan eksepsi, maka Hakim Ketua Wahyu lantas menskors sidang untuk kembali dilanjutkan pada pukul 13.45 Wib dengan agenda mendengarkan eksepsi.

Dalam dakwaan jaksa, laptop itu dipatahkan menjadi 15 bagian. Sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan.

Lukas juga mengaku telah mendapat salinan dakwaan kasus tersebut. Dia juga sempat mendengarkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) ketika membacakan surat dakwaan di dalam ruang persidangan.

Ia merupakan tersangka obstruction of justice alias perintangan penyidikan dengan merusak barang bukti berupa CCTV sekitar rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Cerita yang disampaikan Ferdy Sambo, ternyata juga telah disampaikan ke orang yang dimaksud pimpinannya tanpa menyebut nama, kalau dirinya tidak sama sekali menembak Brigadir J.

Sambo menginstruksikan Arif Rachman Arifin untuk menghapus dan memusnahkan file tersebut.