Kontak Senjata Kembali Terjadi di Intan Jaya Papua, 1 Prajurit TNI Gugur
Dalam kejadian tersebut, telah memakan dua orang korban dari anggota TNI akibat terkena tembakan dari KKB.
Dalam kejadian tersebut, telah memakan dua orang korban dari anggota TNI akibat terkena tembakan dari KKB.
Natalis mengatakan, pemerintah daerah tak bisa mengontrol penyaluran dana desa. Lantaran, dana desa ditransfer langsung ke kepala kampung maupun sekretaris kampung.
Mahfud MD menjelaskan laporan yang diterima dari Komnas HAM akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Kemudian segera di-follow up melalui jalur yang tersedia, yaitu penegakan hukum tanpa pandang bulu kepada siapapun.
Hasil olah TKP, lanjut Awi, ada temuan 13 lubang bekas tembakan di lokasi. Sementara untuk saksi, ada 24 orang dimintai keterangan tanpa ada satu pun yang mendengar, melihat, atau merasakan kejadian peristiwa itu secara langsung.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono belum mendapatkan saksi yang dianggap potensial untuk membantu mengungkap pelaku penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani.
Kendati demikian, Benny menyampaikan pihaknya belum bisa membeberkan hasil temuan dari TGPF kepada publik. Dia berdalih agar tidak mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan.
Saat ini masih menunggu hasil penyelidikan dan bila nantinya ada anggota TNI yang terlibat maka pihaknya akan menindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
Warga Hitadipa, termasuk Pendeta Yeremia, kemudian dikumpulkan dalam pencarian senjata dan diminta mengirimkan pesan agar senjata segera dikembalikan dalam kurun waktu 2-3 hari.
Menurutnya, tindakan ini merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya berupa sweeping dan patroli untuk melindungi masyarakat dari ancaman KKB. Penindakan dilakukan pada pagi hari, Senin (26/10) sekitar pukul 05.30 WIT.
Kepolisian Daerah Papua sedang menyiapkan dokter forensik independen untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Pdt Yeremia Zanambani, yang ditemukan tewas akibat tertembak di kampung Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya.
Waterpauw tak menampik informasi tentang jual-beli senjata api sudah lama terendus namun baru terungkap setelah anggota Brimob di Nabire bersama dua pucuk senjata api yang dibawa.
"Kita sebut dugaan tapi karena belum pro justitia jadi kita sebut dugaan, yakni dua bernama Serka Sahlan pada tanggal 17 September 2020 dan Pratu Dwi Akbar Utomo pada tanggal 19 September 2020."
Pendeta Yeremia tewas di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua pada 19 September 2020.
Dijelaskan, dari laporan yang diterima kendaraan militer ditembaki dari jarak sekitar 200-an meter hingga menyebabkan tiga anggota terluka. Luka ketiga prajurit TNI tidak mengkhawatirkan sehingga mereka hanya ditangani paramedis di RSUD Oksibil.
Tim Investigasi TGPF Intan Jaya sudah merampungkan laporan investigasinya. Laporan final akan diserahkan ke Menko Polhukam Mahfud Md.
Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Benny J Mamoto mengatakan, sudah 40 orang saksi yang dimintai keterangan.
Panut menambahkan terkait insiden yang menimpa Bambang, UGM hingga saat belum diminta untuk mengirimkan ahli pengganti Bambang. Panut menjabarkan jika, UGM siap mengirim.
Dalam kontak senjata tersebut TNI mendapatkan satu pucuk senjata api laras panjang rakitan yang dilengkapi dengan teleskop, 19 butir munisi kaliber campuran (5,56 mm dan 7,62 mm) dan satu orang anggota KKB tertembak.