Korbankan Warga Sipil, KKSB Provokasi TNI dari Pusat Keramaian di Papua
Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Papua menerapkan taktik licik dan mengorbankan warga sipil dalam rangkaian kekerasan brutal yang mereka lancarkan.
Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Papua menerapkan taktik licik dan mengorbankan warga sipil dalam rangkaian kekerasan brutal yang mereka lancarkan.
Pemeriksaan ini sebagai lanjutan atas wawancara terhadap sejumlah saksi di lokasi penembakan pendeta Yeremias Zambani di Hitadipa hari Jumat.
"Dimana bila TNI mau membalasnya KSB mengharapkan ada masyarakat yang melintas atau melaksanakan aktivitas pagi di dekat lokasi tersebut dan kalau terjadi korban tembakan maka dibuatlah berita TNI menembak masyarakat," lanjutnya.
Korban kedua yang dievakuasi adalah Sersan Satu TNI Faisal Akbar, Anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan asal Kodim 1304 Gorontalo.
Kelompok yang sebelumnya beroperasi di kawasan Tembagapura itu diketahui sejak akhir 2019 lalu sudah bergeser ke sekitar wilayah Kabupaten Intan Jaya.
Korban penembakan KKB itu menjadi 3 Orang. Dengan satu orang korban merupakan anggota TGPF kasus penembakan di Intan Jaya.
Kini, kedua korban masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Intan Jaya.
Serangan itu berawal saat rombongan TGPF melintas di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10). Rombongan TGPF Intan Jaya baru selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Hitadipa dan hendak kembali ke Sugapa.
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, dua orang itu ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Tim TGPF diadang KKB di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita saat bermaksud menuju ke Sugapa.
Tak hanya Bambang, satu orang Satgas Apter Hitadipa juga terkena luka tembak dalam kejadian tersebut.
Tercatat dalam bulan September ada tiga kasus penyerangan dan penembakan terhadap warga sipil dan TNI hingga menewaskan dua anggota TNI-AD dan satu warga sipil serta dua sipil lainnya terluka.
Empat orang anggota KKSB di bawah pimpinan Egianus Kogoya yang berada di dalam Hanoi melarikan diri melalui pintu belakang ke arah hutan belantara. Hingga saat ini pasukan TNI terus melakukan pengejaran untuk menangkap gerombolan KKSB tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan di Intan Jaya Papua yang menewaskan dua orang TNI dan dua warga sipil, salah satunya pendeta Yeremia Zanambani.
Dia mengatakan, seruan dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Anggota DPR RI Dapil Papua, Organisasi gereja dan masyarakat di Provinsi Papua atas kasus ini sudah diterima dengan baik oleh pemerintah. Jaleswari mengapresiasi peran aktif dari masyarakat Papua untuk penuntasan kasus ini.
Namun demikian, Awi menyampaikan bahwa tim gabungan Polri dan TNI masih melakukan proses penyelidikan, guna mengungkap insiden tersebut.
Aparat gabungan dari TNI dan Polri di Kabupaten Intan Jaya, Papua, mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan penembakan terhadap warga sipil. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, tim gabungan masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.
Ia menyatakan, polisi melakukan olah TKP terhadap kasus penembakan yang terjadi di Hipadipa termasuk untuk mengungkap kasus meninggalnya Pendeta Yeremias Zanambani.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, anggotanya kesulitan menuju distrik tersebut karena selain sudah dikuasai KKB, jalan menuju wilayah itu hanya satu jalan yang ditempuh sekitar delapan jam dari Sugapa.