Bendung Karet yang ada di depan Terminal Tirtonadi, Solo, Rabu (13/11) dipenuhi busa. Busa berwarna putih mirip deterjen tersebut diduga akibat tercemar limbah rumah tangga. Masyarakat yang melintas di anak Sungai Bengawan Solo tersebut berhenti untuk menyaksikan atau mengabadikan momen langka itu.

Pemerintah Kota Medan membentuk Tim Khusus untuk menangani permasalahan ratusan bangkai babi yang ditemukan di sejumlah sungai di Kota Medan. Plt Walikota Medan Akhyar Nasution meminta tim ini menyelesaikan masalah yang belakangan menjadi topik perbincangan masyarakat terutama di Kota Medan.

Warga Medan yang tinggal di sekitar aliran Sungai Bederah, kini resah. Mereka mengeluhkan banyaknya bangkai babi yang dibuang ke sungai itu.

"Sudah tiga hari ini baunya tidak enak. Banyak sekali ikan sungai yang mati akibat airnya tercemar limbah pabrik," ujar Lestariyanti

Warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus alias MCK di Sungai Cilemahabang. Kurangnya pasokan air bersih membuat warga terpaksa melakukan MCK di sungai yang tercemar limbah perusahaan hingga menyebabkan air berwarna hitam.

Kondisi Bengawan Solo berwarna hitam. Tampak beberapa ikan mati di tepi sungai. Ikan-ikan mati diduga karena limbah alkohol tersebut.

PT Solusi Bangun Andalas (SBA) berjanji membersihkan tumpahan batubara. Perusahaan mengaku telah bertanggung jawab dengan melakukan pembersihan di area bibir pantai hingga kedalaman dua meter. Pembersihan tumpahan batubara rencananya dilakukan dalam dua tahapan.

Ketua Lhoknga Surf Team, Zakia Mulia, meminta semua pihak untuk lebih serius menangani tumpahan batu bara di sana. Secara lisan sudah banyak peselancar-peselancar lokal dan nasional yang komplain terhadap kondisi ombak yang suhu airnya meningkat cepat dan secara kesehatan bisa menyebabkan penyakit kulit.

Kondisi ini mengancam kesehatan, kenyamanan dan perekonomian 290 kepala keluarga atau sekitar 877 jiwa di desa tersebut.

Perusahaan yang mencemari sungai harus diberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin usaha. Pemberian sanksi tegas berupa pencabutan subsidi harus diberikan kepada masyarakat yang ikut berperan membuang sampah di sungai.

Melihat sejumlah drum mengeluarkan bau menyengat, warga sendiri tidak ada yang tahu siapa yang buang ke lokasi tersebut.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah (Jateng) menduga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) digunakan industri etanol untuk membuang limbahnya ke Sungai Bengawan Solo tidak berfungsi optimal.

"Secara detail jenis unsurnya apa masih kita dalami. Tapi mengandung sebagian unsur kimia seperti timbal, besi, dan seng," ujar Joko

Emil menambahkan, penangan pencemaran di Sungai Cileungsi tidak sesederhana membereskan masalah pelayanan publik. Sebab melibatkan banyak pihak yang memang memiliki niat tak baik.

Polisi turun tangan menyelidiki dugaan pencemaran sungai di Kampung Teluk Bako, Desa Mangkunegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten. Sungai tersebut diduga telah tercemar cairan limbah industri.

"Yang pasti mencemari lingkungan setempat terutama di pelelangan ikan karena mayoritas warga mangku negara yang bekerja di situ," ujarnya.

Air Sungai Ciujung yeng terletak di Kecamatan Carenang Kabupaten Serang tersebut menghitam dan bau akibat tercemar limbah pabrik. Akibatnya, air Sungai Ciujung sudah tidak bisa dikonsumsi masyarakat setempat.

Puluhan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) se Banten menggelar aksi demonstrasi di depan pendopo Bupati Serang. Mereka mendesak pemerintah segera menangani pencemaran di sungai Ciujung.