Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meyakinkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di 4 kota akan selesai tahun ini. Keempat PLTSa itu berada di Surabaya, Jakarta, Bekasi, dan Solo. Total nilai investasi ke-4 pembangkit itu sekitar Rp 8,8 triliun.

Pramono menyebut Presiden Jokowi akan mengawal langsung pembangunan PLTSa pada sejumlah kota atau provinsi prioritas. Sementara terhadap 7 usulan lainnya, Jokowi meminta agar di wilayah-wilayah itu mulai disiapkan purwarupanya.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menge‎valuasi pengoperasian pembangkit listrik karena pertumbuhan konsumsi yang tidak sesuai harapan. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya operasional. Realisasi pertumbuhan konsumsi listrik sampai semester I 2019 sebesar 4,31 persen, tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

Kabel Semrawut Hiasi Kawasan Mangga Dua. Buruknya tata instalasi kabel di Ibukota menjadi penyebab banyaknya kabel semrawut, meskipun kondisi tersebut berbahaya serta mengganggu pemandangan.

Lelang pembangkit dilakukan menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan listrik. Pasalnya, jika terjadi kelebihan pasokan akan merusak sistem kelistrikan yang berujung pada gangguan pasokan.

Saat ini produk tersebut sudah jadi perbincangan karena memungkinkan masyarakat bisa mengonsumsi listrik hanya dengan Rp 1.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ingin seluruh listrik di Pulau Dewata berasal dari energi bersih dan ramah lingkungan. Tak ada lagi pembangunan pembangkit listrik energi fosil baik berbahan bakar batu bara maupun bahan bakar minyak (BBM) di Bali.

Menengok Pembangunan PLTU Lontar 4 di Banten. Pembangunan proyek strategis Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 Saat ini sendiri PLTU yang memiliki kapasitas 315 megawatt (mw) ini sudah mencapai 87,86%.

Mohammad Nasir mengatakan, sampah saat ini juga sudah menjadi persoalan yang harus segera ditangani. Oleh karenanya, dengan pilot project PLTSa Bantargebang ini diharapkan dapat meminimalisir persoalan sampah di setiap-setiap daerah.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memandang jaringan listrik Indonesia perlu menerapkan industri 4.0 untuk mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu caranya dengan menggunakan jaringan pintar (smart grid). Dengan menggunakan smart grid, pasokan listrik Indonesia bisa jauh lebih stabil.

Peneliti Pusat Ekonomi LIPI, Maxensiun Tri Sambodo mengatakan, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen atas upaya sendiri, dan 41 persen dengan menjalin kerjasama internasional di tahun 2030.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sempat merencanakan pemadaman listrik, akibat gangguan pasokan gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips. Sebab, pasokan gas dari PGN ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sempat diperkirakan akan terhenti.

Dia mengatakan, target itu sejalan dengan program proyek 35.000 MegaWatt (MW) penyediaan listrik di seluruh Indonesia yang rencana rampung 2026. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN, Amir Rosidin meneruskan, akan ada dua pembangkit listrik tenaga uap lainnya di Banten yang direncanakan beroperasi.

PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) akan mengubah bahan bakar empat ‎pembangkitnya menjadi menggunakan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Hal ini merupakan upaya mengurangi penggunaan energi fosil pada sektor ketenagalistrikan.

Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan kemudahan yang diberikan berupa proses pembangunan pembangkit yang tidak perlu menunggu dicantumkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Ketenagalistrikan (RUPTL) untuk pembangkit EBT dan pembangkit tenaga gas di bawah 10 MW.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menargetkan penambahan pasokan listrik sebesar 56,4 ribu Mega Watt (MW) dalam 10 tahun ke depan. Hal ini tercantum dalam Rancangan Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028. Diproyeksikan rata-rata pertumbuhan konsumsi listrik 6-7 persen.

Revitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, Bali, akan segera dipercepat. Nantinya, sampah yang ada di sini akan dikelola dan diubah menjadi tenaga listrik melalui pembangkit listrik berbasis teknologi yang ramah lingkungan. Sejauh ini proses revitalisasi berjalan sangat alot.

Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan investor pembangkit listrik, menandatangani perjanjian jual beli listrik (PJBL) Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Penandatanganan yang sempat tertunda 2 tahun tersebut dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Jumat (28/12).