Generasi Z menjadi kelompok yang mendominasi pengguna Paylater.
Baca SelengkapnyaKebutuhan segmentasi unbanked di Indonesia masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaPenggunaan paylater di Indonesia sangat tinggi, dengan mayoritas penggunanya berasal dari generasi muda.
Baca SelengkapnyaTren pemakaian paylater di masyarakat terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPaylater memberikan konsumen kemudahan membeli barang dengan membayar belakangan.
Baca SelengkapnyaPaylater kini menjadi metode pembayaran yang inklusif dan diterima secara luas.
Baca SelengkapnyaDari jumlah tersebut total kontrak pembiayaan bermasalah mencapai 1,5 juta kontrak, atau sekitar 1,80 persen dari jumlah kontrak BNPL.
Baca SelengkapnyaPenagihan kredit dilarang menggunakan cara kekerasan, tidak secara terus menerus yang bersifat mengganggu.
Baca SelengkapnyaJahja memandang, kehadiran paylater menjawab tantangan di mana tidak semua masyarakat memiliki akses ke uang tunai atau kartu kredit.
Baca SelengkapnyaPaylater bisa berdampak buruk bagi generasi muda yang tak punya literasi keuangan memadai.
Baca SelengkapnyaPembiayaan paylater di Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup besar sejalan dengan perkembangan perekonomian berbasis digital.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat 33,64 persen (yoy) jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Baca SelengkapnyaPay Later dinilai dapat memberikan manfaat yang optimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaKampanye edukatif tersebut merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mendukung geliat industri keuangan digital yang kondusif bagi pengguna.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaTingginya minat terhadap paylater karena proses pengajuan kredit yang relatif lebih mudah dan instan.
Baca SelengkapnyaBiasanya, Anda diharuskan membayar cicilan dalam 3 bulan ke depan, 6 bulan hingga 12 bulan.
Baca SelengkapnyaIni bisa menjadi solusi nasabah untuk mengelola arus kas.
Baca Selengkapnya