Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Setinggi 1.200 Meter
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.200 meter ke arah barat daya pada Rabu mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.200 meter ke arah barat daya pada Rabu mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.600 meter (1,6 km) ke arah barat daya, Senin (14/6) dini hari.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan pemantauan terhadap kubah lava Gunung Merapi. Diketahui volume kubah lava di sektor barat daya Gunung Merapi telah mencapai 1 juta kubik lebih.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan tiga kali guguran awan panas dengan jarak luncur maksimum sampai 1.500 meter ke arah barat daya, Jumat (2/4) pagi.
"Sumber (guguran lava) dari kubah lava yang berada di tengah," kata Hanik
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Cuaca di gunung tersebut berawan, mendung, dan hujan.
Pada Senin (22/3) malam dari pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga sembilan kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 900 meter.
Penampakan Luncuran Lava Pijar Gunung Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkap penemuan titik api diam yang terpantau di kubah lava bagian tengah kawah Gunung Merapi.
Pemulihan kerusakan kawasan hutan yang terdampak erupsi Gunung Merapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menilai restorasi membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk bisa kembali menjadi hutan sekunder hingga hutan sekunder tua.
Selama periode pengamatan pada Sabtu (13/2) mulai pukul 00.00 sampai 12.00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sebanyak tujuh kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi.
Selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-40 mm selama 11-93 detik.
Menurut Lilik, pulangnya para warga yang ke rumah bertujuan untuk mengurangi kepadatan pengungsian. Sebab, tempat pengungsian yang tersedia berkapasitas terbatas.
"Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya," pungkas Hanik.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, pada Senin pagi (1/2) Merapi masih mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 6 kali dengan jarak luncur 700 meter.
BPPTKG, menyebutkan bagian sisi timur Gunung Merapi termasuk wilayah Boyolali masih aman.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan pihaknya telah melakukan perhitungan jarak luncur maksimal awan panas guguran yang selama ini dikeluarkan oleh Gunung Merapi. Pemantauan ini dilakukan dengan drone yang mengambil foto udara situasi Sungai Boyong.
Warga kelompok rentan yang terdiri lansia, balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta disabilitas tersebut dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg, Kecamatan Pakem.
Penampakan Gunung Merapi Erupsi. Pada Rabu (27/1), dalam periode 00.00-14.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi meluncurkan 36 kali awan panas guguran. Jarak luncur terjauh mencapai 3.000 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.