Merapi Belum Aman, Pengungsi Desa Balerante Nekat Pulang ke Rumah
Merdeka.com - Setelah erupsi beberapa hari lalu, hari ini Gunung Merapi yang ada di perbatasan Yogyakarta dengan Jawa Tengah itu masih terus beraktivitas.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, pada Senin pagi (1/2) Merapi masih mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 6 kali dengan jarak luncur 700 meter.
Meski belum dinyatakan aman, namun ratusan pengungsi yang ditampung di Balai Desa Balerante, Kecamatan Kemalang berniat kembali ke kampung halaman mereka. Padahal rumah mereka berada di kawasan rawan bencana (KRB) III atau hanya berjarak 3-5 km dari puncak Merapi.
Koordinator pengungsi Desa Balerante Jainu mengatakan, ada 227 jiwa atau pengungsi yang berencana pulang. Selain jenuh, mereka menganggap kondisi di puncak Merapi sudah aman. Jainu yang juga Kadus Balerante itu mengaku tidak ada persiapan khusus saat kepulangan pengungsi.
“Nggak ada persiapan khusus. Ya sudah lama saja ngungsi, pingin pulang. Susah lama ngungsi, terus Merapi ya sudah aman,” ujar Jainu, Senin.
Selain jenuh dan aman, pertimbangan lainnya, lanjut Jainu, para pengungsi dari desa tetangga juga sudah pulang.
Sikap berbeda ditunjukkan warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang yang juga mengundi. Warga yang juga masuk wilayah KRB III itu memilih untuk tetap tinggal di tempat evakuasi sementara. Yakni di Balai Desa Tegalmulyo yang berjarak aman dari puncak Merapi.
“Insya Allah masih (bertahan). Karena merapikan tidak bisa diprediksi,” ucap Sutarno, Kepala Desa Tegalmulyo.
Apalagi saat ini status Merapi masih siaga dan belum diturunkan menjadi waspada. Meskipun para pengungsi di sebelah, yakni Desa Balerante akan kembali pada Rabu mendatang, namun untuk warganya disarankan untuk tetap berada di pengungsian.
“Untuk warga Tegalmulyo tetap saya sarankan untuk mengevakuasi diri dulu. Paling tidak kita menunggu tanggap darurat berakhir,” tandasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Sip Anwar mengimbau warga terdampak erupsi Gunung Merapi untuk bersabar dan tidak meninggalkan lokasi pengungsian.
Meski aktivitas Merapi mulai menurun, namun hingga saat ini status gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jateng itu masih berstatus siaga.
“Kepada warga masyarakat yang terdampak, saya menyarankan untuk tetap bersabar dulu di lokasi pengungsian. Sampai kondisi Merapi itu betul betul kondusif, Betul betul Merapi itu sudah turun level menjadi waspada,” katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca Selengkapnya