Plt Kadisparekraf DKI akan Diperiksa Terkait Kasus Mafia Karantina
Yusri mengatakan penyidik memeriksa Plt Kadisparekraf DKI Jakarta untuk menggali kartu pas yang dimiliki salah satu tersangka berinsial S.
Yusri mengatakan penyidik memeriksa Plt Kadisparekraf DKI Jakarta untuk menggali kartu pas yang dimiliki salah satu tersangka berinsial S.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya memastikan pelaku mafia karantina di Bandara Soekarno Hatta bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pegawai Penyedia Jasa Perorangan Lainnya (PJLP) di Jakarta.
Polda Metro Jaya dan Polres Bandara Soetta masih memburu beberapa orang lagi. Menurut laporan yang diterima, ada dua orang lagi yang diamankan di Jakarta.
Total warga India diduga tidak mengikuti prosedur kekarantinaan setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta menjadi tujuh orang. Tujuh orang ditangkap itu berinisial SR (35), CM (40), KM (36), PN (47) dan SD (35), MS dan SR.
"Satgas sangat mendukung upaya kepolisian untuk menindak tegas orang-orang yang terlibat dalam kasus ini," ujarnya.
Dia menyebut, pada kasus ini polisi sudah menetapkan beberapa tersangka yang salah satunya adalah pensiunan Disparekraf DKI Jakarta. Namun, Netty meminta mafia karantina di ungkap sampai akarnya.
Orang tersebut, dengan pas itu, leluasa keluar -masuk area Bandara Soetta, sehingga mengambil kesempatan untuk, mencari untung dengan meloloskan Warga Negara yang datang dari penerbangan luar negeri.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra menegaskan, jajarannya berhasil mengamankan 5 dari 7 orang WN India, yang lolos tidak mengikuti kewajiban karantina selama 14 hari
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, dari pengembangan dua orang tersebut, polisi kembali mengamankan satu orang lagi berinisial GC.
"Kami juga senantiasa meminta kepada seluruh petugas, baik dari AP II atau instansi lain yang berkepentingan di bandara, agar selalu dapat mentaati peraturan dan menjaga nama Bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.
Untuk JD sendiri, saat ini sudah dilakukan karantina oleh petugas medis. Karena memang dia baru saja datang ke Indonesia dari India.
Kasus WNA itu terungkap dari pengembangan penyelidikan dilakukan polisi setelah menangkap S dan RW yang telah mempermudah WNI berinisial JD baru datang dari India tanpa menjalani protokol kesehatan. Polisi tengah menelusuri adanya kelompok lain yang sudah meloloskan warga negara India tersebut.
Gumilar menegaskan pihaknya tidak pernah merekomendasikan apapun untuk mendapat pass bandara. Ia juga memastikan tidak mengenal dua oknum yang saat ini sudah ditangkap.
"Mohon kerjasamanya terhadap petugas penegak hukum di lapangan agar segera mengusut kasus ini dan memberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku," kata Wiku.
Sidang etik Nurul Ghufron ditunda hingga 14 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper: Tersangka Sempat Setubuhi Korban di Bandung
Baca SelengkapnyaSebelumnya beredar video pria berseragam biru muda itu terlihat menggenggam kunci roda
Baca Selengkapnya