Penangkapan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (3/10).

Ada enam orang ditangkap membawa narkotika dalam jumlah jumbo ini.

Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand.

'Paman' Fredy Pratama juga diputus membayar denda Rp2 miliar subsider tiga bulan kurungan.

Selain hukuman pidana dua puluh tahun, hakim juga menjatuhkan denda sebesar Rp1 miliar subsider empat bulan kurungan penjara.

Dittipidnarkoba Bareskrim Polri berhasil mendeteksi jaringan Fredy Pratama mengubah pola penyelundupan narkoba ke Indonesia.

Terkait dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Mukti memastikan akan dilakukan di Thailand.

Polri menerima permintaan red notice Chaowalit dari Royal Thai Police pada 16 Februari 2024.

Lokasi itu didapat setelah hasil serangkaian kerjasama penyelidikan dengan Kepolisian Thailand.

Polri mengatakan penangkapan buronan nomor satu Thailand Chaowalit Thongduan bisa menjadi jalan untuk meringkus Fredy Pratama.

Lokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.

etika Polri bertemu dengan Kepolisian Thailand di Malaysia untuk membahas rencana penanganan TPPU yang akan menyasar harta dari istri Fredy.

Nama Fredy Pratama masih menjadi buronan kelas kakap kepolisian dari empat negara.

Ayah Fredy Pratama juga dihukum membayar denda Rp2 miliar subsider satu bulan penjara.

Untuk memperkuat dakwaannya, tim jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan sejumlah saksi yang mengetahui sepak terjang Babah.

Rumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.

Jenderal Polisi Yakin Fredy Pratama ‘Escobar Indonesia’ Masih Sembunyi di Hutan

Rumah tersebut di sewa oleh anak buah Fredy inisial D yang merupakan seorang DPO.