PT Bank Syariah Indonesia Masuk Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia
BSI memiliki 1.200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Tiko sapaan Kartika, ingin kantor cabang ketiga bank ini bisa mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
BSI memiliki 1.200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Tiko sapaan Kartika, ingin kantor cabang ketiga bank ini bisa mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan tiga bank syariah pelat merah baru saja menandatangani akta penggabungan perusahaan sebagai langkah awal merger. PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah akan berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia.
PT Bank BRIsyariah Tbk., menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 15 Desember 2020. Dalam RUPSLB para pemegang saham BRIS menyepakati penggabungan perusahaan dengan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi, mengatakan bank syariah BUMN hasil merger memiliki visi menjadi Top 10 bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan. Selain itu juga ditargetkan sebagai Top 10 bank terbesar di Indonesia.
Rencana penggabungan usaha PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) kian dimatangkan. Publikasi Perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha dilakukan sesuai regulasi yang berlaku dan mengikuti persetujuan regulator.
PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyalurkan kredit sampai November 2020 sebesar Rp 2,5 triliun. Kredit ini telah disalurkan kepada 21.948 nasabah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Jasa Keuangan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Taufik Hidayat mengatakan, indikasi positif terhadap bank syariah tercermin dari nilai potensi industri halal global pada 2018 lalu mencapai USD 2,2 triliun.
Penggabungan tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dinilai dapat meningkatkan daya saing keuangan syariah di era digital. Pengajar Studi Ekonomi Islam Universitas Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo, menilai bank syariah hasil merger memiliki potensi bagus.
Dukungan penuh dari pemerintah ini menjadi modal utama IMO yang sedang mempersiapkan semua proses integrasi bank-bank syariah milik BUMN, Bank BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah.
Hal ini tercermin dari data OJK pada Juli 2020, di mana saat itu total industri perbankan syariah tumbuh hingga 10 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara pertumbuhan aset industri perbankan konvensional hanya sebesar 5,5 persen secara (yoy)
Ma'ruf mengatakan, saat ini proses conditional merger agreement (CMA) telah diteken oleh ketiga bank terkait. Sehingga diharapkan bank syariah anyar itu mulai beroperasi pada Februari 2021 mendatang.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), BRI Syariah, dan BNI Syariah akan bergabung atau merger. Ma'ruf berharap, penggabungan ini dapat segera beroperasi penuh tahun depan.
Dermawan mengatakan, merger merupakan langkah yang besar untuk perkembangan bank syariah, baik di kancah nasional maupun internasional. Bahkan mungkin sampai ke Timur Tengah, di mana memang potensi transaksi Syariah di sana cukup besar.
Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menyambut baik keputusan penggabungan (merger) tiga bank Himbara syariah. Menurutnya, kebijakan merger untuk melahirkan satu bank syariah masuk kelompok BUKU IV atau bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun.
Tiga bank Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, telah melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) terkait dengan rencana penggabungan bank umum syariah.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mendukung rencana penggabungan tiga bank BUMN syariah. Upaya merger dan akuisisi di industri perbankan nasional ini akan meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRIS, Ngatari, buka suara atas penunjukan BRIS menjadi bank survivor alias entitas yang berhak menerima penggabungan (surviving entity) usai proses merger dilakukan oleh tiga bank syariah pelat merah. Yakni, BRIS, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah.
Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Herry Gunardi menyatakan, hasil penggabungan 3 bank syariah BUMN diproyeksi bakal jadi bank yang masuk peringkat 10 besar di kancah internasional.