Jasindo Gandeng PFN Genjot Inklusi Keuangan Asuransi Tanah Air
Direktur SDM dan Umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Linggarsari Suharso menjelaskan, melalui ajang ini pihaknya juga ingin mengenalkan literasi keuangan kepada masyarakat.
Direktur SDM dan Umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Linggarsari Suharso menjelaskan, melalui ajang ini pihaknya juga ingin mengenalkan literasi keuangan kepada masyarakat.
Asuransi Jiwasraya saat ini tengah terlilit masalah keuangan. Masalah ini bermula akibat manajemen terdahulu yang salah menaruh investasi ke saham-saham 'gorengan'. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank OJK Ahmad Nasrullah menyatakan saat ini Jiwasraya tengah dalam proses penyembuhan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan harus ada kriteria tertentu bagi perusahaan asuransi yang ingin bergabung dalam Lembaga Penjamin Polis (LPP). LPP sendiri saat ini masih belum terbentuk dan tengah dalam proses kajian di Kementerian Keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekomendasikan pemerintah untuk segera membentuk Lembaga Penjamin Polis (LPP). Sebab, hal itu merupakan salah satu amanat dari undang-undang (UU) asuransi. Dengan adanya LPP tersebut diharapkan dapat kembali mendongkrak industri asuransi di Tanah Air.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan akan membantu manajemen baru dalam rangka menyehatkan kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Sejauh ini terdapat 8 calon investor yang tertarik menanamkan modalnya di anak usaha Jiwasraya.
Perusahaan juga terus memperkuat produk-produk proteksi, mengembangkan layanan digital, serta produk-produk asuransi untuk segmen yang berbeda-beda. Kinerja juga didorong langkah konsolidasi perusahaan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, sepakat pada usulan Kejaksaan Agung ikut menyelesaikan permasalahan di tubuh PT Asuransi Jiwasraya. Menurutnya, permasalahan di Jiwasraya harus diselesaikan secara komprehensif.
Dengan membayar premi dasar mulai dari Rp200.000 per bulan atau Rp1 juta per tahun nasabah bisa mendapatkan proteksi jiwa hingga usia 100 tahun serta dapat mempersiapkan dana warisan untuk keluarga.
Direktur Utama Bank IBK Indonesia, Park Ju Yong menyatakan, sebagai bank yang memiliki fokus utama pada segmen UKM di Indonesia, pihaknya berharap kemitraan bancassurance Bank IBK Indonesia bersama Hanwha Life dapat memberikan proteksi dan manfaat lebih kepada nasabah.
Direktur Utama Asuransi Jasindo, Edie Rizliyanto mengatakan, produk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian berfungsi memberikan rasa aman bagi petani untuk menghindari gagal panen.
Jumlah agen pun ditargetkan mengalami peningkatan. Jika pada tahun ini jumlah agen tercatat sebanyak 1.400 agen, maka tahun depan ditargetkan naik menjadi 2.000.
CEO Hanwha Life Insurance Indonesia, David Yeom memaparkan, Hanwha Saving Protection adalah solusi perencanaan keuangan yang aman, terjamin dan optimal bagi tujuan finansial jangka pendek dan menengah.
Pertama adalah klaim asuransi kepada PT Simas Reinsurance Broker (Simas Re) untuk pembayaran Klaim Business Interruption Pulp & Paper Factory senilai USD 7.332.356. Kedua, klaim asuransi sebesar USD 6.852.636 kepada Tugu Insurance untuk pembayaran Klaim Marine Hull tahun 2019.
Direktur Utama Bhinneka Life, Wiroyo Karsono mengatakan bahwa Bhinneka Life berkomitmen untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat Indonesia melalui beragam inovasi produk serta layanan yang berkesinambungan guna menjawab kebutuhan nasabah sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Indonesia Re menyiapkan Hospitality Room untuk melakukan diskusi dan meeting yang telah terjadwal sebelumnya dan membahas berbagai agenda dengan para relasi. Dalam kesempatan itu, relasi Indonesia Re yang hadir dari luar negeri di Hospitality Room tercatat sebanyak 10 perusahaan.
Data survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2016, mencatat indeks tingkat literasi asuransi turun menjadi 15,8 persen dibandingkan 2013 yang mencapai 17,84 persen. Padahal tingkat utilitas tahun 2016 mencapai 12,08 persen, naik dari hasil survei tahun 2013 di angka 11,81 persen.
Tahapan-tahapan upaya penyehatan Jiwasraya tersebut sedang berjalan, seperti pembentukan anak usaha Jiwasraya Putra dan terdapat beberapa tahapan berikutnya.
Jiwasraya Putra dapat membantu secara langsung aspek ekuitas Jiwasraya melalui jaringan pemasaran dari BUMN yang terlibat. Dengan model joint venture seperti ini, maka kebutuhan equitas Jiwasraya Putra bisa dibagi dengan BUMN yang terlibat, selain dari Jiwasraya sendiri.