Sukanto Tanoto, Crazy Rich Asal Medan Pendiri Kelompok Usaha Berbasis Sumber Daya
Orang dengan kekayaan yang tak ada habisnya ini lahir dan besar di Sumatra Utara.
Orang dengan kekayaan yang tak ada habisnya ini lahir dan besar di Sumatra Utara.
Crazy Rich pasti sudah tidak terdengar asing. Orang dengan kekayaan yang tak ada habisnya, salah satunya lahir dan besar di Sumatra Utara.
Sosok Crazy Rich itu bernama Sukanto Tanoto. Ia adalah salah satu pengusaha kaya yang memulai karir bisnisnya di bagian industri pengolahan kayu. Pada tahun 2013, ia berhasil dinobatkan menjadi pengusaha terkaya di Indonesia!
Sosok Crazy Rich asal Medan itu bernama Sukanto Tanoto.
Ia adalah salah satu pengusaha kaya raya yang memulai karir bisnisnya di industri pengolahan kayu.
Pada tahun 2013, ia berhasil dinobatkan menjadi pengusaha terkaya di Indonesia!
Sukanto Tanoto diketahui lahir pada 25 Desember 1949 di Belawan, Kota Medan. Ia adalah anak sulung dari tujuh bersaudara. Ayahnya merupakan seorang imigran dari kota Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok.
Pada tahun 1966, Tanoto harus berhenti mengenyam pendidikan di sekolah Tiongkok karena ditutup oleh rezim Orde Baru. Ia tidak bisa meneruskan pendidikannya karena sang ayah masih memegang kewarganegaraan Tiongkok.
Tanoto yang juga anak tertua di keluarga harus melanjutkan bisnis warisan ayahnya setelah meninggal dunia. Mulai dari berdagang hingga memenangkan kontrak bisnis jaringan pipa gas internasional.
Sukanto Tanoto lahir pada tanggal 25 Desember 1949 di Belawan, Kota Medan. Ia adalah anak sulung dari tujuh bersaudara. Ayahnya merupakan seorang imigran dari kota Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok.
Pada tahun 1966, Tanoto harus berhenti mengenyam pendidikan di sekolah Tiongkok karena ditutup oleh rezim Orde Baru. Ia tidak bisa meneruskan pendidikannya karena sang ayah masih memegang kewarganegaraan Tiongkok.
Tanoto yang juga anak tertua di keluarga harus melanjutkan bisnis warisan ayahnya setelah meninggal dunia. Mulai dari berdagang hingga memeanngkan kontrak bisnis jaringan pipa gas internasional.
Pada tahun 1972, harga minyak melambung akibat krisis minyak yang justru membuat Tanoto bernasib mujur sehingga bisnisnya berkembang pesat. Setahun setelahnya, Tanoto mengalihkan bisnis ke pengolahan kayu.
Tanoto melihat peluang saat berbisnis kayu setelah Indonesia menjadi negara pengekspor kayu log ke Jepang dan Taiwan untuk diolah menjadi Plywood, sebelum diimpor lagi ke Indonesia dengan harga yang lebih tinggi.
Orang dengan kekayaan yang tak ada habisnya ini lahir dan besar di Sumatra Utara.
Melihat sistem bisnis yang tidak menguntungkan, Tanoto berencana untuk membuka pabrik di Indonesia.
Namun, banyak sekali syarat yang harus di penuhi ketika membangun sebuah bisnis atau usaha di masa Orde Baru.
Ia pun kemudian menggandeng seorang Jenderal yang mengizinkannya untuk mendirikan pabrik kayu Plywood pertama di Indonesia.
Setelah sukses menjalankan bisnis kayu di Indonesia, melansir dari beberapa sumber Tanoto mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan kelompok usaha bisnis.
Saat ini, ada beberapa bisnis komoditi yang Sukanto Tanoto jalankan, yaitu industri Pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, serat viscose, selulosa khusus, dan pengembangan sumber daya energi.
Tanoto melihat peluang di bisnis kayu ini setelah Indonesia menjadi negara pengekspor kayu log ke Jepang dan Taiwan untuk diolah menjadi Plywood, sebelum diimpor lagi ke Indonesia dengan harga yang melambung.
Melihat sistem bisnis yang tidak menguntungkan, Tanoto berencana untuk membuka pabrik di Indonesia. Namun, banyak sekali syarat yang harus di penuhi ketika membangun sebuah bisnis atau usaha di masa Orde Baru. Ia pun kemudian menggandung seorang Jenderal yang mengizinkannya untuk mendirikan pabrik kayu Plywood pertama di Indonesia.
Cabang kelompok usaha miliknya sudah tersebar di beberapa negara seperti Tiongkok, Spanyol, hingga Brazil.
Grup bisnis miliknya kini sudah memiliki karyawan lebih dari 50.000 orang di seluruh dunia.
Dari bisnis ini, ia bisa meraup total aset mencapai lebih dari 15 miliar dolar AS.
Memiliki banyak bisnia, Tanoto menyadari pentingnya program tanggung jawab sosial di wilayah sekitar perusahaannya berdiri. Melaui Riau Andalan Pulp & Paper, ia membangun sekolah-sekolah hingga mendirikan program pertanian terpadu.
Program pertanian terpadu yang diusungnya mengajarkan para petani untuk melakukan praktik penanaman alternatif dan tidak melakukan penebangan dan pembakaran lahan.
Selain itu, ia juga mendirikan Tanoto Foundation yang bertujuan untuk memberikan professorship kepada dua peniliti Indonesia untuk melaksanakan serangkaian penelitian kewajiban sosial.
Setelah sukses menjalankan bisnis kayu di Indonesia, melansir dari beberapa sumber Tanoto mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan kelompok usaha bisnis.
Saat ini, ada beberapa bisnis komoditi yang Tanoto jalankan, yaitu industri Pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, serat viscose, selulosa khusus, dan pengembangan sumber daya energi. Cabang kelompok usaha miliknya sudah tersebar di beberapa negara seperti Tiongkok, Spanyol, hingga Brazil.
Grup bisnis miliknya kini sudah memiliki jumlah karyawan lebih dari 50.000 orang di seluruh dunia. Dari bisnis ini, ia bisa meraup total aset mencapai lebih dari 15 miliar dolar AS.
Dirinya menyadari pentingnya program tanggung jawab sosial perusahaan yang berjalan di wilayah tertentu. Melaui Riau Andalan Pulp & Paper, ia mendirikan sekolah-sekolah, mendirikan program pertanian terpadu.
Di program pertanian terpadu ini mengajarkan para petani untuk melakukan praktik penanaman alternatif dan tidak melakukan penebangan dan pembakaran lahan.
Selain itu, ia juga mendirikan Tanoto Foundation yang bertujuan untuk memberikan professorship kepada dua peniliti Indonesia untuk melaksanakan serangkaian penelitian kewajiban sosial.
Berstatus orang terkaya di Indonesia, Hermanto Tanoko membuat orang penasaran dengan jumlah uang di dalam dompetnya.
Baca SelengkapnyaSaldo tabungan orang super kaya tersebut naik 6,79 persen (yoy) per Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelama merantau di Jakarta dirinya tinggal di kos kosan berukuran 2 kali 3 yang ditinggali bersama kedua temannya.
Baca SelengkapnyaMakam crazy rich Tulungagung ini dikelilingi 2.999 arca. Intip potret megahnya
Baca SelengkapnyaNilai kekayaan Jhony Saputra bersama sang kakak Liana Saputri (25) sudah mencapai Rp5 triliun lebih, meski baru berusia 20-an tahun.
Baca SelengkapnyaPengunjungnya berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa. Bahkan ada pula yang datang jauh-jauh dari luar Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaRumah pengusaha kecantikan Rizky Ananda di Bandung begitu besar dan mewah.
Baca SelengkapnyaBagi Hermanto, keberadaan sang istri jauh lebih penting dari hal lain.
Baca Selengkapnya