Kisah Lokomotif Uap Mak Itam, Saksi Sejarah Pertambangan Batu Bara di Sawahlunto
Lokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Lokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Terbentuknya jalur rel kereta api di Sumatra tak lepas dari kebutuhan pemerintah Hindia Belanda dalam mobilisasi pengiriman logistik dan komoditas hasil bumi menuju pesisir untuk diperdagangkan.
Dengan aktifnya jalurnya rel di tanah Sumatra, lahirlah unit rangkaian kereta api legendaris bahkan menjadi saksi bisu sejarah perkembangan industri perkeretaapian, salah satunya lokomotif uap yang bernama Mak Itam.
Lokomotif kuno dengan tenaga hasil pembakaran ini sekarang menjadi ikon sejarah kereta api di Sumatra Barat. Dulunya kereta ini berfungsi untuk membawa rangkaian gerbong hasil batu bara.
Simak kisah sejarah lokomotif uap legendaris Mak Itam yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Mengutip dari situs indonesia.go.id, penggunaan nama Mak Itam rupanya memiliki arti yang diambil bahasa daerah setempat yang berarti Paman Hitam. Hal ini terlihat dari bodi lokomotif yang gagah dan cerobong asapnya yang berwarna hitam pekat.
Tak sampai situ saja, kata "Mak" juga tumbuh kembang di kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Kata "Mak" sendiri digunakan sebagai panggilan penghargaan bagi para tetua.
Maka dari itu, pemberian istilah "Mak" pada lokomotif uap ini sebagai wujud penghargaan dari peran lokomotif tersebut dalam pertumbuhan industri perkeretaapian di Sumatra Barat.
Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, lokomotif uap ini dulunya dirancang di Jerman dari Maschinenfabrik Esslingen pada tahun 1965. Konon lokomotif ini adalah induk kereta api produksi terakhir dari pabrik tersebut.
Lokomotif bernomor E1060 ini dikirim menuju Sumatra pada tahun 1966 yang berfungsi sebagai penghubung antar kota tambang batu bara di Sawahlunto menuju Pelabuhan Teluk Bayur yang ada di Kota Padang.
Lokomotif yang satu ini tak hanya sekadar penarik rangkaian gerbong batu bara saja. Melainkan mengandung nilai historis yang tinggi dan menjadi wisata sejarah moda transportasi zaman Belanda.
Pembangunan fasilitas kereta api ini berawal penemuan kandungan batu bara dengan jumlah besar oleh seorang geolog Belanda bernama Willem Hendrik de Greeve pada tahun 1867.
Penemuan itu menjadi angin segar bagi Belanda. Mereka langsung menugaskan pembangunan sarana dan prasarana, salah satunya jalur kereta api dari lokasi batu bara di Sawahlunto menuju Pelabuhan Teluk Bayur.
Pembangunan jalur rel kereta api ini di bawah tanggung jawab Sumatra Staats Spoorwegen Westkust (SSS) yang dimulai pada tahun 1891. Proses pembangun jalur rel kereta api ini melibatkan 20.000 narapidana penjara pemerintah kolonial.
Jalur rel ini rampung dikerjakan pada 1 Januari 1894.
Lokomotif Mak Itam ini didesain untuk melewati tanjakan dan medan berkelok yang menembus perbukitan Bukit Barisan. Dengan susunan penggerak roda 0-10-0, lokomotif ini memiliki 10 penggerak roda secara bersamaan.
Tak hanya tangguh melewati medan sulit, Lokomotif E1060 ini juga mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Lokomotif ini juga diperkuat dengan empat silinder. Dua silinder di antaranya digunakan untuk menggerakkan gigi-giginya.
Korban bersama temannya jatuh saat membantu padamkan kebakaran 9 unit rumah.
Baca Selengkapnya"Jadi saya secara pribadi juga menilai laporan tersebut cukup aneh," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSopir dan Lima penumpang juga luka berat, sedangkan 15 penumpang lain luka ringan.
Baca SelengkapnyaMereka mengangkat cerita tentang hal-hal yang bisa menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan warga.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca SelengkapnyaDitjen PSDKP, kata Adin, juga memusnahkan ikan yang membahayakan dan/atau yang merugikan jenis aligator.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan ditemukan luka bekas peluru pada bagian dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca Selengkapnya