Mencari Jejak Stasiun Kereta Api Tua yang Hilang di Perbukitan Semarang, Kini Hanya Menyisakan Peninggalan Ini
Peninggalan stasiun itu kini tampak tidak terawat.
Peninggalan stasiun itu kini tampak tidak terawat.
Perbukitan kawasan perkebunan karet milik PTP Nusantara IX membentang di bagian selatan wilayah Kabupaten Semarang.
Dulu di antara perbukitan itu, membentang jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Ambarawa, Tuntang, hingga Kedungjati.
Di jalur itu pula terdapat bekas stasiun-stasiun kecil yang dulunya menjadi tempat persinggahan singkat kereta api. Namun sayang, beberapa bangunan stasiun itu kini telah hilang tak berbekas.
Di antara bangunan yang hilang itu adalah bekas Stasiun Gogodalem. Beberapa waktu lalu, tim dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe mencari jejak stasiun yang hilang itu.
Dilansir dari Wikipedia, Stasiun Gogodalem dibuka pada 21 Mei 1873 bersamaan dengan dibukanya jalur kereta api Ambarawa-Kedungjati. Stasiun itu ditutup pada tahun 1976 karena kereta api yang melewati stasiun itu kalah bersaing dengan moda transportasi lain.
Kini bangunan Stasiun Gogodalem sudah tidak ada. Namun ada beberapa peninggalan yang tersisa, di antaranya adalah sebuah sumur tua dan rumah dinas.
Sumur tua itu kondisinya memprihatinkan. Permukaannya telah ditumbuhi tanaman liar. Kini sumur itu sudah tidak digunakan lagi.
Dalam kesempatan itu, tim kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe bertemu dengan Kuri Wijiyono, seorang warga yang menjadi saksi hidup saat Stasiun Gogodalem masih aktif.
“Saya bahkan pernah naik kereta apinya. Saya dulu waktu sekolah di ST Bringin setiap pagi naik kereta. Itu sekitar tahun 1964 sampai 1967,” kata Kuri dikutip dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe.
Peninggalan berikutnya adalah rumah dinas yang dulunya menjadi tempat tinggal pegawai kereta api. Kini rumah dinas itu masih berdiri.
Tapi karena tidak pernah digunakan, rumah itu tampak tak terawat dan suasananya menjadi menyeramkan.
Pintu dan daun jendela tertutup rapat. Cat-cat tembok mengelupas di sana-sini.
Tim YouTube Jejak Tempo Doeloe coba masuk untuk menelusuri bagian dalam rumah tersebut. Rumah dinas itu terdiri dari tiga kamar di bagian depan, tengah, dan belakang. Konon bagian depan kamar itu adalah ruang utama dengan jendela yang menghadap langsung ke dalam.
Sedangkan kamar tengah langsung tembus ke pintu belakang. Di kamar tengah ada pintu lagi yang menuju ke kamar belakang.
Kini semua kamar itu tidak menyisakan perabotan apapun melainkan hanya sebuah ruang kosong yang tak terawat.
Banyak peninggalan stasiun yang kini sudah jadi satu dengan perkampungan penduduk
Baca SelengkapnyaDulunya, stasiun itu menjadi tempat transit penumpang kereta api Ambarawa-Magelang PP
Baca SelengkapnyaStasiun Pulau Aie menjadi stasiun kereta api pertama di Sumatra Barat yang dibangun pada 1891.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan tol ke stasiun masih tahap pengukuran.
Baca SelengkapnyaRangkaian kereta LRT Jabodebek tujuan Stasiun Dukuh Atas secara tiba-tiba berhenti mendadak dan memakan waktu kurang lebih 9 menit.
Baca SelengkapnyaSibuknya aktivitas di Stasiun Manggarai kerap membuat stasiun ini selalu dipenuhi penumpang.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek memiliki 18 stasiun sebagai titik pemberhentian.
Baca SelengkapnyaSalah satu moda transportasi darat yang digandrungi oleh sebagian masyarakat untuk pergi ke luar kota adalah kereta api.
Baca SelengkapnyaKunjungan di Kutai diakhiri pertemuan dengan TPD, Caleg Koalisi dan Relawan di Gedung Pencak Silat Stadion Aji Imbut.
Baca Selengkapnya