7 Fungsi Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan, Erat dengan Kehidupan Bermasyarakat

Merdeka.com - Sosiolog menggunakan istilah stratifikasi sosial untuk menggambarkan sistem kedudukan sosial. Stratifikasi sosial mengacu pada kategorisasi masyarakat dari orang-orangnya ke dalam peringkat berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan, latar belakang keluarga, dan kekuasaan.

Faktor-faktor yang menentukan stratifikasi bervariasi dalam masyarakat yang berbeda. Di sebagian besar masyarakat, stratifikasi adalah sistem ekonomi, berdasarkan kekayaan, nilai bersih uang dan aset yang dimiliki seseorang, dan pendapatan, upah atau dividen investasi seseorang.

Sementara orang-orang secara teratur dikategorikan berdasarkan seberapa kaya atau miskin mereka, faktor penting lainnya mempengaruhi status sosial.

Misalnya, dalam beberapa budaya, prestise dihargai, dan orang yang memilikinya lebih dihormati daripada mereka yang tidak. Dalam beberapa budaya lainnya, orang tua dihormati, sementara di budaya lain, orang tua diremehkan atau diabaikan. Keyakinan budaya masyarakat sering memperkuat stratifikasi. Lantas apa fungsi stratifikasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat? Ini penjelasannya:

Mendorong Kerja Keras

Salah satu fungsi utama stratifikasi sosial adalah mendorong orang untuk bekerja keras untuk menghayati nilai-nilai. Mereka yang paling memenuhi nilai-nilai masyarakat tertentu biasanya dihargai dengan prestise yang lebih besar dan penerimaan sosial oleh orang lain.

Diketahui bahwa pekerjaan menduduki peringkat tinggi jika fungsinya sangat penting dan personel yang dibutuhkan sangat langka. Kerja keras, pelatihan berkepanjangan dan beban tanggung jawab yang berat dikaitkan dengan posisi pekerjaan seperti itu.

Orang-orang yang melakukan pekerjaan seperti itu diganjar dengan uang, kenyamanan prestise, dll. Namun, kita tidak dapat mengatakan bahwa semua posisi yang dianggap penting itu diberi kompensasi yang memadai.

Sampai batas tertentu fungsi stratifikasi sosial membantu memastikan apa yang sering disebut “sirkulasi elit”. Ketika tingkat kenyamanan prestise yang tinggi dan penghargaan lain ditawarkan untuk posisi tertentu, akan ada persaingan untuk mereka.

Proses kompetisi ini membantu memastikan bahwa orang-orang yang lebih efisien dapat naik ke puncak, di mana kemampuan mereka dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

Melayani Fungsi Ekonomi

Aspek kompetitif memiliki semacam fungsi ekonomi yang membantu memastikan penggunaan bakat yang tersedia secara rasional. Secara fungsional juga perlu untuk menawarkan penghargaan yang berbeda jika posisi di atas sebagian besar dianggap berasal dari sistem kasta.

Bahkan dalam sistem kasta, orang-orang yang berada di atas bisa kehilangan gengsi jika gagal mempertahankan standar tertentu. Oleh karena itu penghargaan diferensial memberikan insentif bagi kelas atas untuk bekerja mempertahankan posisi mereka.

Mencegah Pemborosan Sumber Daya

Sistem dan fungsi stratifikasi sosial ialah mencegah pemborosan sumber daya yang langka. Laki-laki di kelas elit sebenarnya memiliki kemampuan dan kualitas yang langka dan dihargai secara sosial, baik itu diwariskan atau diperoleh.

Karena mereka memiliki kualitas-kualitas ini, kenikmatan mereka atas beberapa hak istimewa seperti kenyamanan ekstra dan kekebalan dari melakukan pekerjaan kasar, secara fungsional dibenarkan.

Secara fungsional bermanfaat bagi masyarakat untuk memanfaatkan bakat mereka tanpa disia-siakan. Misalnya, akan sia-sia untuk menuangkan sumber daya masyarakat ke dalam pelatihan dokter dan insinyur, dan kemudian membuat mereka bekerja sebagai prajurit dan pembantu.

Ketika sekali individu tertentu dipilih dan dilatih untuk posisi sulit tertentu, akan menjadi disfungsional untuk membuang waktu dan energi mereka pada tugas-tugas yang tenaga kerjanya cukup.

Menstabilkan dan Memperkuat Sikap dan Keterampilan

Anggota kelas biasanya mencoba membatasi hubungan mereka dengan kelas mereka sendiri. Hubungan yang lebih intim banyak ditemukan antara sesama anggota kelas. Bahkan kecenderungan ini memiliki fungsi tersendiri.

Ini cenderung menstabilkan dan memperkuat sikap dan keterampilan yang mungkin menjadi dasar dari posisi kelas atas. Mereka yang memiliki nilai dan minat yang sama cenderung bergaul dengan nyaman satu sama lain. Seringnya pergaulan mereka sendiri menegaskan nilai-nilai dan kepentingan bersama mereka.

Membantu untuk Mengejar Berbagai Profesi atau Pekerjaan

Nilai, sikap, dan kualitas kelas yang berbeda memang berbeda. Perbedaan ini juga fungsional bagi masyarakat sampai batas tertentu. Karena masyarakat membutuhkan tenaga manual maupun non manual.

Banyak pekerjaan tidak menarik bagi orang yang sangat terlatih atau 'halus' karena mereka disosialisasikan untuk bercita-cita untuk pekerjaan tertentu lainnya.

Karena pengaruh awal dari keluarga dan sosialisasi, individu menyerap nilai-nilai tertentu, sikap dan kualitas yang relevan dengan kelas sosial tempat mereka berasal. Hal ini akan mempengaruhi pemilihan pekerjaan mereka.

Kontrol Sosial

Selanjutnya, sejauh karakteristik budaya 'kelas bawah' sangat penting bagi masyarakat, kelas-kelas itu, tentu saja, fungsional.

Bahkan, sejumlah antagonisme timbal balik antara kelas-kelas sosial juga fungsional. Sampai batas tertentu, kelompok kelas atas dan kelas bawah dapat bertindak sebagai kelompok referensi negatif satu sama lain. Dengan demikian, mereka bertindak sebagai alat kontrol sosial juga.

Namun banyak kritik dilontarkan terhadap fungsi stratifikasi sosial. Beberapa sosiolog mengakui stratifikasi sosial sebagai sistem masyarakat yang membuat ketidaksetaraan menjadi nyata.