10 Penyebab Tulang Belikat Sakit, Begini Cara Mengatasinya
Menangani sakit tulang belikat memerlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif.
Menangani sakit tulang belikat memerlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif.
10 Penyebab Tulang Belikat Sakit, Begini Cara Mengatasinya
Sakit tulang belikat adalah kondisi yang sering kali dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang memiliki aktivitas fisik berlebihan atau postur tubuh yang kurang baik.
Tulang belikat, yang juga dikenal sebagai scapula, berperan penting dalam berbagai gerakan bahu dan lengan.
Menangani sakit tulang belikat memerlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif. Diagnosis yang akurat dari tenaga medis sangat penting untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
Menangani sakit tulang belikat memerlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif.
Diagnosis yang akurat dari tenaga medis sangat penting untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
Berikut beberapa penyebab tulang belikat sakit dan cara mengatasinya:
Penyebab Tulang Belikat Sakit
Ketika mengalami rasa sakit di area belikat, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu penyebabnya.
Beberapa penyebab umum dari rasa sakit pada belikat meliputi:
1. Cedera fisik
Salah satu penyebab utama belikat sakit adalah cedera fisik seperti jatuh atau terkilir saat melakukan aktivitas fisik yang melibatkan lengan atau bahu.
Cedera ini dapat menyebabkan kerusakan pada otot, ligamen, atau tendon di sekitar belikat, yang kemudian mengakibatkan rasa sakit.
2. Kekurangan aktivitas fisik
Ketika Anda tidak aktif secara fisik, otot-otot di sekitar belikat dapat melemah dan tegang. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan rasa sakit pada belikat.
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat mengganggu sirkulasi darah yang memperburuk kondisi belikat.
3. Postur yang buruk
Postur yang buruk dapat memberikan tekanan berlebih pada otot-otot belikat dan menyebabkan rasa sakit.
Misalnya, duduk atau berdiri dengan bahu tertekuk ke depan atau melengkungkan punggung dapat mengganggu keseimbangan otot-otot di sekitar belikat dan menyebabkan ketegangan dan rasa sakit.
4. Tegang dan stres
Saat mengalami stres atau tegang, otot-otot belikat bisa menjadi tegang dan mengalami ketegangan. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada belikat.
5. Penyakit bahu beku
Penyakit bahu beku, atau disebut juga "frozen shoulder," adalah kondisi di mana sendi bahu mengalami kekakuan dan pergerakan terbatas. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang terlokalisasi pada belikat.
6. Arthritis
Beberapa jenis arthritis seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada sendi-sendi termasuk sendi di belikat.
7. Bursitis
Bursitis adalah peradangan pada bursa, yaitu kantung yang berisi cairan yang berfungsi untuk melindungi dan melumasi sendi, termasuk sendi di belikat. Jika bursa menjadi meradang, dapat menyebabkan sakit dan pembengkakan.
8. Tendinitis
Tendinitis adalah peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Jika tendon di sekitar belikat mengalami peradangan, dapat menyebabkan rasa sakit pada belikat.
9. Gangguan saraf
Beberapa gangguan saraf, seperti radikulopati servikal atau pinched nerve, dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar dari leher hingga ke belikat.
10. Masalah tulang belakang
Masalah tulang belakang seperti herniated disk atau penyakit degeneratif tulang belakang dapat memberikan tekanan pada saraf di daerah belikat, yang kemudian menyebabkan rasa sakit.
Cara Mengatasi Tulang Belikat Sakit
Berikut cara mengatasi tulang belikat yang bisa Anda lakukan:
1. Istirahat yang Cukup
Saat mengalami sakit tulang belikat, sangat penting untuk memberikan waktu pemulihan yang cukup bagi tubuh. Istirahat yang cukup akan membantu meredakan nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.
Hindari melakukan aktivitas yang membebani tulang belikat secara berlebihan, seperti mengangkat benda berat atau menggerakkan lengan secara berlebihan.
Dalam istirahat, posisi tidur yang nyaman dan mendukung tulang belikat juga dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
2. Pemanasan dan Peregangan
Sebelum melakukan aktivitas fisik atau olahraga, penting untuk melakukan pemanasan yang tepat untuk mengatasi sakit tulang belikat.
Pemanasan yang baik akan membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otot dan mengurangi risiko cedera. Peregangan juga penting dilakukan untuk menjaga kefleksibelan tulang belikat.
Peregangan ringan pada otot-otot sekitar tulang belikat dapat membantu mengurangi tegangan dan nyeri yang mungkin terjadi.
3. Terapi panas atau dingin
Mengaplikasikan terapi panas atau dingin pada tulang belikat yang sakit dapat membantu mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit.
Terapi panas dapat dilakukan dengan menggunakan botol air panas atau kompres hangat. Suhu panas akan membantu melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah ke daerah tulang belikat yang bermasalah.
4. Pijatan
Pijatan dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi sakit tulang belikat. Pijatan dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah ke daerah yang terkena.
Dalam melakukan pijatan, pastikan untuk menggunakan teknik yang tepat dan tidak memberikan tekanan terlalu keras. Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan terapis pijat profesional untuk mendapatkan hasil yang optimal.
5. Latihan kekuatan dan fleksibilitas
Latihan kekuatan dan fleksibilitas dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar tulang belikat dan meningkatkan kelenturan sendi.
Latihan kekuatan khusus untuk tulang belikat dapat melibatkan penggunaan beban atau alat gym yang dapat melatih otot-otot tersebut. Sementara itu, latihan fleksibilitas dapat dilakukan dengan melakukan gerakan stretching yang menargetkan otot-otot di sekitar tulang belikat.
6. Konsumsi makanan yang sehat
Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi juga penting dalam mengatasi sakit tulang belikat. Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh.
Selain itu, pastikan mengonsumsi cukup kalsium dan vitamin D untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
