Pentingnya Terus Berolahraga bagi Penderita Diabetes
Bagi penderita diabetes, terus berolahraga bisa menjadi cara yang penting untuk mempertahankan kesehatan.
diabetesBagi penderita diabetes, terus berolahraga bisa menjadi cara yang penting untuk mempertahankan kesehatan.
Pentingnya Terus Berolahraga bagi Penderita Diabetes
Olahraga memiliki peran penting dalam mengelola dan memperbaiki kondisi kesehatan penderita diabetes. Menurut dr. Andhika Raspati, SpKO, seorang Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, berbagai jenis latihan fisik, termasuk latihan beban, dapat membantu meningkatkan massa otot dan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
“Dengan berolahraga itu kita bisa mengembangkan massa otot dan meningkatkan otot untuk mengambil insulinnya, atau kalau kita bisa bilang, sensitivitasnya meningkat,” kata dr. Andhika beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
- 7 Penyebab Seseorang Tetap Gemuk walau Sudah Berolahraga
- Pentingnya Pengaturan Jadwal Makan Malam untuk Cegah Gangguan Tidur pada Penderita Diabetes
- 7 Buah Penurun Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Tahu
- Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan
- Dampak yang Dialami Seseorang ketika Hanya Sahur Menggunakan Nasi dan Mie Instan
- Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat
Diabetes disebabkan oleh kadar insulin yang menumpuk dalam darah akibat tidak bisa diterima oleh organ-organ dalam tubuh. Melalui olahraga, otot dalam tubuh dapat berkembang dan meningkatkan kerjanya, sehingga gula dalam darah lebih mudah diserap dan tidak menumpuk. Hal ini sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Latihan Beban untuk Penderita Diabetes
Dr. Andhika menyarankan agar penderita diabetes memulai latihan beban dengan porsi yang ringan. Misalnya, mengangkat barbel seberat satu atau dua kilogram atau melakukan push up di tembok.
“Tapi bukan berarti harus angkat besi harus lifting berpuluh kilo, jadi dengan dumbbell ringan. Sebenarnya sifatnya enteng-enteng saja, karena memang orang diabetes itu kan orang yang tidak terlatih olahraga, jadi sebenarnya harus dimulai dari yang ringan dan diprogres perlahan,” jelasnya.
Contoh Kasus Latihan Beban Ringan
Sebagai contoh, dr. Andhika menceritakan pengalamannya menangani seorang pasien berusia 85 tahun. Alih-alih membawa pasien ke gym yang berisiko, mereka memilih untuk melakukan latihan kardio dengan menggunakan botol air mineral sebanyak 10-12 kali. Latihan ini bertujuan untuk pembentukan otot dan disesuaikan dengan kondisi pasien.
“Jadi konsep latihan dia harus progressive overload, kalau bulan ini bisa dua kilo, bulan depan sudah enggak boleh lagi harus 3-4 kilo,” tambahnya.
Opsi Olahraga Ringan Lain
Selain latihan beban, dr. Andhika juga merekomendasikan olahraga ringan lainnya yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes, seperti jalan santai, berenang, dan bersepeda. Fokus latihan sebaiknya dimulai dari otot-otot besar seperti otot kaki, bokong, dan punggung yang banyak menyerap gula.
Kemungkinan Lepas Obat dengan Olahraga Rutin
Mengenai kemungkinan pasien diabetes bisa lepas obat setelah rutin berolahraga, dr. Andhika menyatakan bahwa hal ini sangat mungkin terjadi. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada disiplin pasien dalam menjalani gaya hidup sehat, baik dalam berolahraga maupun dalam menjaga asupan makanan sehari-hari.
“Kadang-kadang tidak semua orang bisa sedisiplin itu. Jadi apakah bisa lepas obat jawabannya ya mungkin, tapi tadi, paling tidak kita bisa bilang kalau orangnya itu dia lepas atau tidak, dosisnya bisa berkurang. Kalau tadi harus minum bertablet-tablet, ini satu atau dua saja jadi cukup karena olahraga tadi,” ujarnya.