Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan
Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.
prediabetes![Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/20/1708427820847-hveyi.jpeg)
Ketika kadar gula darah Anda begitu tinggi tapi belum terlalu tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes, kondisi tersebut dinamai prediabetes.
![<b>Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan</b><br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/20/1708427808648-m0wqm.jpeg)
Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan
Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2. Prediabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan komplikasi kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke. Prediabetes umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Bagaimana pra-diabetes dapat dicegah? Perubahan gaya hidup yang sehat adalah langkah penting dalam mencegah atau memperlambat kemunculan diabetes tipe 2. Ini termasuk menjaga pola makan seimbang, menghindari makanan olahan dan berlebihan dalam konsumsi gula, serta meningkatkan asupan sayuran, buah-buahan, dan sumber protein berkualitas.
-
Apa yang dimaksud dengan pra-diabetes? Pra-diabetes adalah kondisi yang muncul sebelum seseorang mengalami diabetes tipe 2. Istilah "pra-diabetes" merujuk pada tingkat glukosa darah yang lebih tinggi dari biasanya, namun belum mencapai tingkat yang memenuhi kriteria untuk diagnosis diabetes tipe 2.
-
Bagaimana cara mencegah Pradiabetes menjadi Diabetes tipe 2? Untuk mencegah prediabetes menjadi diabetes tipe 2, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan mengurangi berat badan jika terlalu gemuk.
Prediabetes dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko dari kondisi ini.
Prediabetes disebabkan oleh gangguan metabolisme glukosa di dalam tubuh. Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, tubuh membutuhkan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Pada orang dengan prediabetes, pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Hal ini menyebabkan glukosa menumpuk di dalam darah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh.
Penyebab Prediabetes
Penyebab prediabetes adalah adanya gangguan metabolisme glukosa di dalam tubuh yang menyebabkan kadar gula darah melebihi batas normal, tetapi belum setinggi pada penderita diabetes tipe 2. Gangguan ini bisa terjadi karena dua hal, yaitu:
- Pentingnya Terus Berolahraga bagi Penderita Diabetes
- Wanita Ini Bagikan Kisah Hidupnya Alami Diabetes di Usia 24 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya
- Catat, Kenali Jenis Buah-buah untuk Penderita Diabetes Agar Kadar Gula Darah Tak Meningkat
- Kaki Menghitam Jadi Salah Satu Gejala Diabetes, Intip Gejala Lainnya yang Wajib Diwaspadai
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
- Keluhkan Gaji Belum Dibayar Negara, Pria Mau Ngadu ke Jokowi Malah Diamankan Paspampres
- Pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh sebagai sumber energi. Jika insulin tidak cukup, glukosa akan menumpuk di dalam darah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
- Sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Ini disebut resistensi insulin. Kondisi ini membuat sel-sel tubuh tidak dapat menerima glukosa dari darah, meskipun insulin sudah tersedia. Akibatnya, glukosa tetap tinggi di dalam darah dan menyebabkan prediabetes.
Sayangnya, masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan metabolisme glukosa tersebut.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami prediabetes, seperti:
- Usia. Risiko prediabetes meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Hal ini mungkin karena penurunan aktivitas fisik, peningkatan berat badan, atau perubahan cara tubuh menggunakan insulin.
- Berat badan. Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas lebih rentan mengalami prediabetes. Hal ini karena lemak tubuh, terutama di sekitar perut, dapat mengganggu kerja insulin dan membuat sel-sel tubuh lebih resisten terhadapnya.
- Riwayat keluarga. Orang yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan prediabetes atau diabetes tipe 2 lebih berisiko mengalami prediabetes. Hal ini mungkin karena adanya faktor genetik yang memengaruhi produksi atau respons insulin di dalam tubuh.
- Pola makan. Mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, lemak, dan kalori dapat meningkatkan kadar gula darah dan berat badan. Beberapa contoh makanan atau minuman yang harus dihindari adalah minuman manis, makanan kemasan, daging merah, dan daging olahan.
- Aktivitas fisik. Kurang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan glukosa di dalam darah dan menurunkan sensitivitas terhadap insulin. Olahraga secara teratur dapat membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efisien dan menurunkan berat badan.
- Kebiasaan merokok. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan memperparah resistensi insulin. Merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, yang merupakan komplikasi dari prediabetes dan diabetes tipe 2.
Gejala Prediabetes
Prediabetes umumnya tidak menimbulkan gejala yang khas, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya. Namun, ada beberapa gejala yang dapat menjadi peringatan, seperti:
- Sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan gula dari darah melalui urine.
- Kelelahan. Hal ini terjadi karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh sebagai sumber energi, sehingga tubuh merasa lemas dan kurang bertenaga.
- Sering merasa lapar dan haus. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan energi dan cairan akibat kelebihan gula darah.
- Penglihatan kabur. Hal ini terjadi karena kelebihan gula darah dapat merusak pembuluh darah di mata, sehingga mengganggu penglihatan.
- Mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan. Hal ini terjadi karena kelebihan gula darah dapat merusak saraf dan aliran darah di kaki atau tangan, sehingga menyebabkan gangguan sensasi.
- Luka sulit sembuh. Hal ini terjadi karena kelebihan gula darah dapat menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan gula darah untuk mengetahui apakah Anda mengidap prediabetes atau tidak. Prediabetes adalah kondisi yang serius, tetapi dapat dicegah.
Mencegah Prediabetes
Cara mencegah prediabetes adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat dan mengontrol kadar gula darah secara rutin. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan adalah:
- Menurunkan berat badan jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Penurunan berat badan sebesar 5-10% dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
- Meningkatkan aktivitas fisik. Berolahraga secara teratur dapat membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efisien dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Anda disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak, dan kalori, seperti minuman manis, makanan kemasan, dan daging merah. Pilihlah makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan.
- Berhenti merokok. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan memperparah resistensi insulin. Berhenti merokok dapat membantu menurunkan risiko prediabetes dan diabetes tipe 2, serta berbagai penyakit lainnya.
- Mengontrol tekanan darah dan kolesterol. Hipertensi dan kolesterol tinggi dapat memperburuk kondisi prediabetes dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Anda dapat mengontrol tekanan darah dan kolesterol dengan mengurangi asupan garam, lemak jenuh, dan lemak trans, serta mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.