Antara Gula dan Garam, Mana yang Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?
Merdeka.com - Gula dan garam merupakan dua dari sejumlah bahan makanan yang paling sering dikonsumsi oleh manusia. Terdapat beberapa bahaya yang disimpan jika mengonsumsi penyedap dan pemanis ini, namun di antara keduanya, mana yang sebenarnya lebih membahayakan?
Sebuah penelitian dari jurnal online 'Open Heart, menunjukkan bahwa ternyata gula yang ditambahkan pada makanan olahan dapat memiliki efek yang lebih buruk pada tekanan darah, penyakit jantung, dan hipertensi dibandingkan dengan garam.
Sejauh ini pedoman diet pada umumnya adalah mengurangi asupan garam pada makan yang dikonsumsi untuk meminimalisir terjadinya tekanan darah tinggi. Sebaliknya, gula dianjurkan untuk dikonsumsi karena menekan efek meningkatnya tekanan darah.
-
Gula tinggi gimana caranya ngaruh ke tekanan darah? Pada keadaan seorang yang obesitas, biasanya juga ditemukan tekanan darah yang tinggi, sehingga dikatakan gula sangat erat dengan hipertensi atau penyakit darah tinggi.
-
Kenapa konsumsi gula tinggi berisiko untuk jantung? Pada studi tersebut, disebutkan bahwa seseorang yang mengonsumsi gula lebih dari seperlima kalori harian akan memiliki dua kali lipat risiko penyakit jantung dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gula sebanyak 10 persen saja.
-
Apa efek gula ke kadar glukosa darah? Ketika mulai mengurangi konsumsi gula, salah satu perubahan yang paling signifikan adalah stabilnya kadar glukosa darah.
-
Apa efek konsumsi gula pada tubuh? Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
-
Bagaimana gula dalam minuman mempengaruhi tubuh? 'Dosis gula yang ekstrem dalam minuman manis dapat mengalahkan banyak mekanisme metabolisme karbohidrat tubuh,' kata Dr. Jonathan Clinthorne, direktur nutrisi di Simply Good Foods Company.
-
Kenapa konsumsi gula berlebihan berdampak buruk? Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan asupan kalori berlebih, sehingga tak heran jika dapat menyebabkan peningkatan berat badan pula.
Namun ternyata, garam justru memiliki efek yang sangat rendah pada perubahan tekanan darah. Gula yang dianggap sebagai penghambat perubahan tekanan darah drastis malah memiliki efek yang jauh lebih berbahaya!
Dilansir oleh Helth Me Up, para peneliti mengungkapkan bahwa gula memiliki kandungan yang berhubungan dengan tekanan darah daripada sodium. Mereka menyimpulkan bahwa gula, terutama fruktosa dapat memperburuk hipertensi dan masalah jantung lainnya.
Tinggi fruktosa biasanya terdapat pada minuman soda dan makanan olahan. Efeknya pun bisa lebih buruk, seperti banyaknya lemak darah yang merugikan kadar insulin darah yang tinggi, dan dua kali resiko pengembangan sindrom metabolik.
Bukti-bukti tersebut sudah nyata. Menunjukkan bahwa orang-orang yang diet dengan asupan gula yang ditambahkan setidaknya seperempat dari total konsumsi kalori harian mereka akan memiliki hampir tiga kali resiko terkena penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10 persen.
Membatasi konsumsi minuman manis dan permen adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi asupan ke dalam tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan bahwa gula yang masuk ke tubuh harus kurang dari 10 persen dari total asupan kalori per hari. Hal ini diterjemahkan menjadi maksimum 50g gula untuk rata-rata orang dewasa.
Walau gula memang lebih bahaya dibanding garam, namun konsumsi keduanya perlu untuk dibatasi. Batasi konsumsi garam ini agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang mengintai.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahaya gula bagi kolesterol dan jantung: konsumsi bijak dan pilihan sehat untuk keseharian.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi gula dalam batas yang tak normal dapat memberikan dampak buruk bagi kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaFruktosa diketahui memiliki harga yang lebih terjangkau dari pada gula pasir sehingga banyak digunakan pada makanan dan minuman kemasan.
Baca SelengkapnyaDibanding konsumsi gula langsung, minuman kemasan berpemanis bisa memiliki dampak lebih besar ke tubuh kita.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan tinggi garam dalam kehidupan sehari-hari bisa terjadi tanpa kita sadari.
Baca SelengkapnyaAda beberapa makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga sebaiknya dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi.
Baca SelengkapnyaWalau memiliki rasa yang lezat, konsumsi garam berlebih bisa jadi biang keladi munculnya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaMakanan dan minuman yang bisa memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.
Baca SelengkapnyaMeski penting sebagai tambahan dari banyak masakan, ketika dikonsumsi berlebihan garam memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaDua sebutan lain untuk gula adalah glukosa dan fruktosa. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Baca SelengkapnyaRasanya yang asin dapat meningkatkan cita rasa makanan dan memberikan kelezatan ternyata juga menyimpan bahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Baca SelengkapnyaGaram memang membuat makanan jadi terasa nikmat. Namun, jika sering mengonsumsinya justru akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh.
Baca Selengkapnya