Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Indonesia Jarang Berkegiatan Aktif, Ketahui Manfaat Bermain Bersama Anak

Anak Indonesia Jarang Berkegiatan Aktif, Ketahui Manfaat Bermain Bersama Anak ilustrasi anak bermain. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/YanLev

Merdeka.com - Salah satu kegiatan yang perlu banyak dilakukan oleh anak adalah bermain. Permainan yang perlu dilakukan oleh anak ini tidak sekadar bisa membuat mereka menjadi senang dan tertarik saja, namun juga bisa berkegiatan lebih aktif.

Merujuk laporan Active Healthy Kids Indonesia tahun 2022, anak-anak Indonesia mendapatkan skor terendah, yakni F dalam kategori “Aktivitas Fisik Keseluruhan dan Bermain Aktif.” Skor tersebut patut menjadi perhatian bagi para orangtua.

Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima menuturkan, skor F tersebut membuat anak tergolong sedentari. Ini menandakan anak-anak ternyata jarang melakukan kegiatan secara aktif. Misalnya, bermain aktif yang dapat merangsang motorik anak.

"Ada salah satu report (laporan) dari Active Healthy Kids Indonesia yang bilang, secara umum ternyata anak-anak di Indonesia itu tergolongnya sedentari," tutur Saskhya beberapa waktu lalu.

"Jadi, jarang berkegiatan secara aktif. Ternyata ya, kita pikir kayaknya anak-anak tuh enggak bisa diem, gerak melulu, tapi ternyata jamnya kurang."

Merespons laporan Active Healthy Kids Indonesia di atas, Saskhya menekankan pentingnya mengajak anak untuk berkegiatan aktif.

"Inilah kenapa berkegiatan aktif ini pada anak perlu banget. Ada bapaknya, ada ibunya gitu. Everyone plays together (setiap orang bermain bersama)," ucapnya.

Manfaat Bermain Bersama Anak

Salah satu yang disorot Saskhya Aulia Prima, berkegiatan aktif dengan bermain bersama kakek nenek juga dapat dilakukan. Sehingga anak tidak hanya main dengan kedua orangtuanya.

"Dan kenapa ini jadi penting antar generasi juga main. Mungkin enggak cuman orangtua nya tapi semua ingin grandparents-nya (kakek nenek) juga yang lain main sama-sama," lanjutnya.

"Ternyata anak-anak kalo main sendiri dan bersama-sama tuh manfaatnya beda. Kalau (main) bersama-sama, kita udah tau bermain itu cara yang paling ideal buat orangtua dan anak buat saling berinteraksi dan berkoneksi."

Koneksi Lewat Bermain Sehari-hari

Bermain bersama dinilai membawa manfaat di tengah-tengah zaman yang serba handphone dan gawai. Kegiatan ini dapat membangun koneksi.

"Ini penting banget di zaman sekarang yang kita dikit-dikit handphone. Jadi fokusnya ketika main sama anak pun kita lihat handphone. Sementara kita kayak ngerasa banyak pertanyaan anak-anak sering cari di internet gitu ya, yang sebenarnya bisa ditanyain ke kita," pungkas Saskhya.

"Nah, dimulai interaksi dan sosial ini yang paling bagus adalah dengan berkoneksi bermain sehari-hari."

Anak Jadi Tak Punya Permasalahan Perilaku

Ketika bermain bersama anak, Saskhya Aulia Prima menambahkan, hal itu dapat membuat anak tidak mengalami permasalahan perilaku. Emosi anak akan tersalurkan.

"Kalau main biasanya orangtua lebih emosinya positif. banyak ketawa, lebih banyak excited gitu ya. Misalkan Bapak-bapak, main sama anak itu enggak mungkin ya ekspresinya datar-datar aja," tambahnya.

"Nah ini tuh bantu anak untuk enggak punya permasahan perilaku. Pemasalahan perilaku tuh, misalnya gimana sih agresif, mungkin malah jadi masalah-masalah sekolah juga semua jadi berkurang."

Anak Lebih Aktif Bergerak dan Terlibat

Anak Lebih Aktif Bergerak

Dengan main bersama, anak menjadi lebih aktif bergerak sekaligus tidak mudah takut mencoba hal-hal baru. Pengalaman anak juga mendorong timbulnya kehangatan antara anak dengan orangtua.

"Kemudian lebih melatih daya tahan stres dia, bahkan lebih berani juga experience mainnya tuh jadi lebih exciting buat mereka. Jadi penting banget ya, Bapak-bapak juga ikutan atau ayah-ayah," imbuh Saskhya.

"Semakin antusias ayahnya, semakin hangat responsif itu yang membuat di bagian semua aspek perkembangan, baik secara berpikir, kecerdasan, emosi sosial dan yang lain tuh meningkat cepat banget."

Anak Terlibat Lebih Aktif

Perlu menjadi catatan, menurut Saskhya Aulia Prima, orangtua tak sekadar membelikan mainan anak, melainkan ikut bermain bersama. Orangtua bisa menjadi role model.

"Jadi yang seru bukan cuma dibeliin mainannya ya, tapi mainnya harus bareng. Dan terakhir gimana sih caranya ayah ketika main, misalnya main tuh, oh kalau misalkan pukul-pukulan cuma pura-pura gitu ya, terus kalau temennya jatuh, sportif angkat lagi," ucapnya.

"Itu jadi role model anak, oh kalau interaksi sama temen-temen di dunia sehari-hari kayak apa. Ini nih kenapa jadi harus main bareng, jangan main sendiri, ya supaya selain anak yang terlibat lebih aktif juga secara perkembangan-perkembangan yang lain tuh lebih bisa diboosting dan lebih baik lagi gitu," tandas Saskhya.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Manfaat Pergi Liburan bagi Anak, Asah Kemampuan Sensorik dan Sosial Si Kecil
Manfaat Pergi Liburan bagi Anak, Asah Kemampuan Sensorik dan Sosial Si Kecil

Tidak hanya bisa bermain dan bersenang-senang, liburan juga bisa memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua
Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua

Tidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Ragam Permainan yang Bantu Meningkatkan Kecerdasan Anak, Bisa Dilakukan di Rumah Lho
Ragam Permainan yang Bantu Meningkatkan Kecerdasan Anak, Bisa Dilakukan di Rumah Lho

Meningkatkan kecerdasaan sang buah hati ternyata bisa dilakukan melalui permainan. Apa saja rekomendasinya?

Baca Selengkapnya
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya
Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya

Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.

Baca Selengkapnya