Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

YLBHI: Seharusnya yang Dicopot Menkum HAM Bukan Dirjen Imigrasi

YLBHI: Seharusnya yang Dicopot Menkum HAM Bukan Dirjen Imigrasi hasto dan yasonna. ©2020 Merdeka.com/delvira hutabarat

Merdeka.com - Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly mencopot Ronny F Sompie dari jabatannya sebagai Dirjen Imigrasi menuai kritik. Terlebih, alasan yang disampaikan Menkum HAM agar tidak terjadi konflik kepentingan.

Pencopotan Ronny Sompie merupakan ujung dari kesalahan informasi yang diberikan pihak Imigrasi soal keberadaan tersangka kasus suap Harun Masiku.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menilai ada kejanggalan dalam pencopotan jabatan Ronny F. Sompie sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham.

"Jadi begini, yang pertama pencopotan ini menunjukkan memang ada masalah dalam persoalan Harun ini. Permasalahannya yang mencopot kan Menkumham, sedangkan Menkumham sebenarnya orang yang dituntut berapa pihak untuk diperiksa," ujar Asfinawati saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/).

Menurut Asfinawati, yang seharusnya dinonaktifkan bukan Dirjen Imigrasi, melainkan Yasonna. Asfinawati menduga kesalahan Yasonna lebih berat dibanding Ronny Sompie. Konflik kepentingan dalam kasus Harun ini justru sangat terasa dari aktivitas Yasonna.

"Soal Menkum HAM gini, dia lebih berat dari Dirjen Imigrasi karena dia ada serangkaian tindakannya yang dapat disimpulkan. Dia ikut konferensi pers ketika pembentukan tim hukum Harun (PDIP)," kata dia.

Menkumham Yasonna mencopot jabatan Ronny Sompie berkaitan dengan pernyataan Imigrasi soal keberadaan politikus PDIP Harun Masiku. Imigrasi menyebut Harun pergi ke Singapura pada 6 Januari 2020 tanpa menyebut telah kembali ke Tanah Air pada 7 Januari 2020.

Asfinawati mengatakan, jika benar alasan pencopotan jabatan Ronny karena adanya kesalahan dalam sistem pencatat perlintasan seseorang di Bandara Soetta adalah hal yang wajar. Namun jika tidak, Asfinawati meminta KPK turun tangan untuk menelisik dugaan adanya menghalangi proses hukum.

"Kalau ini kesalahan administrasi, dia (Ronny) memang layak untuk dicopot, tapi kalau lebih dari itu, ternyata ini bukan persoalan administrasi, ini dia tersangkut pidana dalam obstruction of justice (menghalangi proses hukum), jadi harus ada pemeriksaan lebih lanjut soal ini, dia harus diusut oleh KPK. Publik berhak mendapatkan kebenaran apa itu betul-betul delay sistem atau ada yang lain," kata dia.

ICW: Yasonna Konflik Kepentingan

Koordinator ICW Adnan Topan Husodo menilai Yasonna 'cuci tangan' dari kesalahan informasi soal catatan perjalanan Harun Masuki sehingga mencopot Ronny F Sompie. Padahal, seharusnya Yasonna yang bertanggung jawab penuh soal kesalahan tersebut.

"Pencopotan ini untuk cuci tangan pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini Pak Menteri (Yasonna Hamonangan Laoly). Bahwa harus ada yang dikorbankan dari skandal raibnya Harun, ya saya kira itu ada di Dirjen Imigrasi," kata Adnan saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (29/1).

Adnan juga mengkritik pernyataan Yasonna soal alasan mencopot Ronny F Sompie untuk menghindari konflik kepentingan.

"Loh yang punya masalah konflik kepentingan itu kan dirinya (Yasonna). Dia dari PDI P, wewenang terkait imigrasi ada di dirinya, kasus Harun terkait PDI P. Ini konflik kepentingannya," ucap Adnan.

Penjelasan Yasonna

Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly mencopot Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie. Yasonna menyebut Ronny difungsionalkan agar tidak terjadi konflik kepentingan.

"Supaya jangan ada conflict of interest, saya sudah memfungsionalkan Dirjen Imigrasi. Jadi sekarang Dirjen Imigrasi sudah di Plh," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/1).

Selain Ronny, Yasonna juga mencopot Direktur Sistem (Teknologi) Informasi Keimigrasian.

"Jadi gini, tim independen sudah kita minta dari Kemenkominfo, BSSN, Bareskrim cyber dan keempat dari ombudsman. Jadi ke-4 ini untuk melihat, supaya betul-betul independen dalam penelitian supaya jangan ada conflict of interest saya sudah memfungsionalkan Dirjen Imigrasi. Dan Direktur Sistem (Teknologi) Informasi Keimigrasian. Jadi sekarang Dirjen Imigrasi sudah di-Plh," kata Yasonna.

Pencopotan itu, kata Yasonna, karena dirinya menilai ada yang janggal. Dia mengungkap alasan menggandeng empat tim independen ini agar publik lebih percaya terhadap proses tersebut.

"Ada yang janggal makanya saya bilang ini harus (bentuk) tim. Kalau tim saya (internal Kemenkumham), nanti orang enggak percaya. Maka saya katakan tim cyber crime dari Polri. Tim Kemenkominfo yang sangat ahli di situ. Tim BSSN, dan Ombudsman lembaga pengawas birokrasi. Supaya betul-betul independen maka Dirjen Imigrasi difungsionalkan, sekarang ditunjuk Plh," jelas dia.

Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BLBI Hingga Kasus Pelanggaran HAM Jadi PR Menko Polhukam Hadi Tjahjanto
BLBI Hingga Kasus Pelanggaran HAM Jadi PR Menko Polhukam Hadi Tjahjanto

Hadi Tjahjanto hanya memiliki waktu delapan bulan hingga masa kabinet Jokowi berakhir.

Baca Selengkapnya
Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud Minta Pemilu Diulang, Ini Reaksi Tim Hukum Prabowo
Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud Minta Pemilu Diulang, Ini Reaksi Tim Hukum Prabowo

Otto Hasibuan mengingatkan dorongan pemilu ulang tidak bisa sembarangan dilakukan karena dapat berdampak pada agenda kenegaraan.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum Prabowo-Gibran Minta Hakim Tolak Semua Permohonan Kubu Anies-Muhaimin
Tim Hukum Prabowo-Gibran Minta Hakim Tolak Semua Permohonan Kubu Anies-Muhaimin

Otto Hasibuan meminta hakim untuk menolak seluruh permohonan Anies-Cak Imin

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ahmad Sahroni Dengar Hadi Tjahjanto Segera Dilantik jadi Menko Polhukam
Ahmad Sahroni Dengar Hadi Tjahjanto Segera Dilantik jadi Menko Polhukam

Ahmad Sahroni mendengar adanya isu Hadi Tjahjanto segera dilantik sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum Prabowo-Gibran Nilai Pemanggilan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres Tak Perlu
Tim Hukum Prabowo-Gibran Nilai Pemanggilan 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres Tak Perlu

Sebelumnya Tim Hukum AMIN meminta Hakim MK untuk menghadirkan 4 menteri Jokowi sebagai saksi sengketa Pilpres

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu

Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya