Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah di Pilkada Sumbar, Pertama Kali Ada Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

Sejarah di Pilkada Sumbar, Pertama Kali Ada Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Barat mempunyai satu cerita menarik. Untuk pertama kalinya, sepanjang sejarah politik di Sumatera Barat, muncul calon tunggal. Calon tunggal itu muncul pada Pilkada Kabupaten Pasaman.

Calon tunggal itu adalah pasangan calon (paslon) Benny Utama dan Sabar AS sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman.

Pasangan Benny-Sabar itu diusung oleh 8 partai politik sekaligus: Golkar, PKB, Demokrat, PAN, PPP, PDIP, PKS dan Nasdem dengan dukungan 29 kursi di DPRD Kabupaten Pasaman.

Calon tunggal, alias melawan kotak kosong itu bukan tanpa alasan. Sebenarnya terdapat satu bakal paslon lain yang berpeluang yakni, Bupati Pasaman petahana Atos Pratama dan mantan Sekda Pasaman M Saleh sebagai Calon Wakil Bupati.

Namun Atos-Saleh harus gigit jari lantaran hanya mendapatkan dukungan 5 kursi dari Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Pasaman. Walaupun ada satu Parpol yakni Hanura yang memiliki 1 kursi, namun dukungan itu pun masih tak cukup untuk mengikuti Pilkada tersebut.

Pasalnya untuk mengajukan satu paslon di daerah tersebut, minimal harus memiliki 25 persen dari total suara pemilu, atau 7 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Pasaman.

KPU Sumbar sebelumnya sudah memastikan, untuk Pilkada Pasaman hanya diikuti oleh satu paslon, yakni Benny Utama dan Sabar AS.

Komisioner KPU Sumbar Izwaryani mengutarakan, hal ini terjadi karena hingga batas akhir perpanjangan jadwal tidak ada lagi paslon yang mendaftar ke KPU setempat.

Dia mengatakan, munculnya paslon tunggal di Pilkada 2020 merupakan sejarah bagi Sumbar, karena baru pertama kali terjadi. "Calon tunggal ada satu (paslon), yakni di Pasaman. Untuk Sumatera Barat ini pertama kalinya. Luar biasa memberi pengalaman semuanya cukup periode ini," kata Izwaryani kepada Merdeka di Padang, Jumat (25/9).

Dalam tahapan pencabutan nomor urut, Kamis (24/9) kemarin dilakukan sedikit berbeda lantaran hanya satu paslon. Dia menjelaskan, untuk paslon tunggal tidak menggunakan nomor urut. Namun diganti dengan foto kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati tersebut pada surat suara.

"Tidak ada pakai nomor, tapi mencari tata letak mereka saja. Apakah di sebelah kiri, atau sebelah kanan," jelasnya. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pilkada Serentak Pertama Kali Dilaksanakan Tahun 2015, Ketahui Sejarahnya
Pilkada Serentak Pertama Kali Dilaksanakan Tahun 2015, Ketahui Sejarahnya

Sejak tahun tersebut, jumlah provinsi yang menggelar Pilkada serentak terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Pilkada Itu Apa? Ketahui Pengertian dan Sejarahnya
Pilkada Itu Apa? Ketahui Pengertian dan Sejarahnya

Pengertian Pilkada beserta sejarahnya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Apa yang Terjadi Jika Calon Tunggal Kalah Melawan Kotak Kosong di Pilkada 2024?
Apa yang Terjadi Jika Calon Tunggal Kalah Melawan Kotak Kosong di Pilkada 2024?

Pasangan calon tunggal yang melawan kotak kosong harus memperoleh suara 50 persen untuk terpilih sebagai kepala daerah

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Ada Kandidat Lain, Paslon Tunggal di 48 Daerah Ini Bakal Lawan Kotak Kosong Saat Pilkada 2024
Tak Ada Kandidat Lain, Paslon Tunggal di 48 Daerah Ini Bakal Lawan Kotak Kosong Saat Pilkada 2024

Sementara dari 37 provinsi yang melaksanakan pendaftaran pilkada, hanya provinsi yakni Papua Barat yang memiliki satu pasangan berlaga di pilkada.

Baca Selengkapnya
Dijuluki Sebagai
Dijuluki Sebagai "Kota Salak", Begini Sejarah Perkembangan Kota Padangsidimpuan

Nama kota ini sudah tertulis sejak adanya Perang Padri yang berlangsung di Sumbar dan di masa Hindia Belanda menjadi Ibukota Karesidenan Tapanuli.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pilkada di Indonesia dari Masa ke Masa
Sejarah Pilkada di Indonesia dari Masa ke Masa

Sejarah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
46 Pasangan Daftar Pilkada di Sumsel, Dua Akan Lawan Kotak Kosong
46 Pasangan Daftar Pilkada di Sumsel, Dua Akan Lawan Kotak Kosong

Dua dari 18 Pilkada di Sumsel hanya diikuti calon tunggal, yakni Pilkada Kabupaten Ogan Ilir dan Pilkada Kabupaten Empat Lawang.

Baca Selengkapnya