Pimpinan DPR: Panglima TNI harus dekat dengan presiden
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengaku tidak khawatir dengan adanya kedekatan antara Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya seorang Panglima TNI memang harus dekat dengan Presiden.
"Kalau menurut saya kedekatan, justru Panglima TNI harus dekat dengan Presiden. Artinya begini, Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN, itu merupakan hak prerogatif Presiden," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Dia sempat mengungkapkan, kedekatan antara Jokowi dan Hadi. Hadi, kata Taufik, pernah menjadi Kepala Pangkalan Udara Adisumarmo di Solo saat Jokowi masih menjabat wali kota.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menuturkan bahwa memang sudah harusnya Panglima TNI, Kapolri, dan juga kepala Badan Intelejen Negara (BIN) dekat dengan Presiden. Bahkan dia menganggap kedekatan itu adalah sesuatu yang ideal dan perlu didukung.
"Tidak hanya kepala pemerintahan saja, sehingga dalam hal ini ketiga pejabat ini tidak dekat dengan Presiden, justru menjadi hal perlu ideal gitu. Tapi kalau sudah ada kedekatan profesional, tetapi konteksnya profesional ya kita harus dukung itu," ujarnya.
Di lain tempat, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais juga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tepat memilih Marsekal Hadi sebagai calon pengganti Panglima Gatot Nurmantyo. Karena, kata dia, sudah kini sudah Panglima TNI berasal dari matra lain.
"Saya pikir ini sudah tepat dan kasau ini dibilang the right man, on the right place, on the right times. Karena sudah waktunya saya kira masih punya jabatan di TNI itu sampai tiga sampai empat tahun," kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Hanafi mengatakan, saat ini ada kebutuhan mendesak yang harus dilakukan oleh Panglima TNI khususnya dibidang udara. Mulai dari pelanggaran teritorial udara, kesebagunan wilayah udara, hingga alutsista.
"Ini jadi relevansi yang harus dikelola dan harus ditunaikan jadi Panglima tadi," ungkapnya.
Sebab itulah ia menganggap Hadi Tjahjanto layak menjadi Panglima TNI. Tetapi kata Hanafi, kelayakan Hadi akan kembali diuji pada mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper test) komisi I DPR besok, (6/12).
"Itu tergantung paparan Hadi nanti. Saya kira punya kesempatan baru dinilai. Dan diberi kesimpulan," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra mengatakan Mahkamah Konstitusi (MK) bebas memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaGanjar membeberkan sampai pagi ini, dirinya sama sekali tidak menerima undangan dari KPU RI.
Baca SelengkapnyaHal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca SelengkapnyaMerujuk pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, Pemilu saat ini berada pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara
Baca Selengkapnya