Merdeka.com - Dua putra mahkota Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disebut tengah bersaing berebut kursi ketum Demokrat di kongres. Bahkan, keduanya telah gerilya ke daerah-daerah melalui asisten masing-masing.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pendiri Partai Demokrat Achmad Mubarok. Namun demikian, Mubarok menyatakan meskipun AHY dan Ibas bersaing, tapi tidak saling gontok-gotokan, melainkan demokratis.

"Itu kan yang diusung oleh asisten-asisten mereka, biarin saja, nanti kurang dua minggu baru muncul, kadang-kadang hari terakhir itu baru muncul, sengaja itu," ucap Mubarok saat dihubungi merdeka.com, Selasa (3/3).

Mubarok menegaskan, persaingan antara AHY dan Ibas berlangsung demokratis. Menurut dia, dua-duanya punya kemampuan. AHY unggul di intelektual. Sedangkan, adiknya Ibas punya pengalaman politik yang matang.

"Sesungguhnya bersaing tapi tidak bersaing berkelahi, bukan. Karena memang Ibas punya pengalaman lapangan, tapi intelektual kalah sama AHY, AHY intelektualnya oke, tapi pengalaman politik kurang, tapi ujungnya enggak, enggak akan konflik," kata dia.

AHY dan Ibas Imbang

Mubarok membenarkan bila keduanya sudah konsolidasi ke daerah-daerah. Dua putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut punya strategi masing-masing.

"Masing-masing ada asisten-asisten nya pada jalan, ya kita senang saja, biarin saja, ya yang muncul nanti seminggu sebelum kongres, itu (konsolidasi ke daerah) juga sudah jalan, tapi jalannya tidak diumumkan, sengaja tidak bermanuver," ungkapnya.

Mubarok enggan membocorkan peta daerah yang mendukung AHY dan Ibas. Dia mengaku, suara AHY dan Ibas imbang.

"Belum, enggak, enggak masih rahasia. Berimbang saja," ucapnya.

Dia memastikan, bahwa di kongres Demokrat nanti SBY tidak menjadi ketum lagi. "Oh iya pasti, pasti," pungkasnya.

AHY dan Ibas Diklaim Saling Dukung

Sebelumnya, Politikus Demokrat Herzaky Mahendra mengakui informasi dari sumber merdeka.com yang mengatakan Ibas tengah kumpulkan tanda tangan ke daerah-daerah untuk kongres. Namun Herzaky membantah, pengumpulan tanda tangan itu untuk Ibas maju ketum, tapi mendukung pencalonan AHY.

"Membaca sinyalemen Pak SBY tidak maju lagi sebagai Ketum Demokrat, maka sejak Rapimnas 2018, EBY (Ibas) mengumpulkan surat dukungan sebagai upaya pengamanan internal agar kursi Ketum tidak jatuh keluar dari pengurus inti Demokrat yang saat ini tengah berjuang menyelamatkan Partai," jelas Herzaky saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/2).

Herzaky menegaskan, Ibas bersama para pengurus daerah memiliki konsensus. Isinya, seluruhnya sepakat AHY menjadi ketua umum secara aklamasi di kongres nanti.

"Seluruh pimpinan partai, ketua-ketua DPD dan DPC serta EBY (Ibas) sendiri memiliki konsensus untuk mendukung dan mengusung AHY sebagai calon ketua Umum 2020 secara aklamasi," tegas dia.

Sekali lagi, dia membantah informasi yang menyatakan bahwa Ibas dan AHY saling berebut alias dwitunggal di internal Demokrat.

"AHY-EBY solid untuk bersama-sama memajukan Partai bersama seluruh kader Partai Demokrat," tutup dia.

Awalnya, sumber merdeka.com mengungkap, Ibas tengah mengumpulkan tanda tangan di daerah demi maju Kongres Demokrat.

"Ibas sudah kumpulkan tanda tangan dukungan tertulis, kakaknya sepertinya kalah selangkah," kata sumber merdeka.com.

Ibas disebut sudah mendapatkan sejumlah tanda tangan dari pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota sejumlah daerah.

Ibas tak bisa dikonfirmasi soal ini. Merdeka.com telah mencoba mengontak langsung Ibas maupun melalui stafnya. Namun saat diminta wawancara tentang Kongres Demokrat, tidak ada jawaban lagi.

"Mereka sepertinya gerakan silent," bisik sumber itu lagi.