PAN tetap targetkan raih 60 kursi meski diprediksi tak mudah lolos ambang batas

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan hasil survei tidak selalu menentukan perolehan suara saat Pemilihan Legislatif. Sebab, di pemilu terakhir, PAN juga selalu mendapatkan persentase suara survei yang rendah.

"PAN di kisaran satu persen, satu setengah persen, tapi itu tidak menghasilkan outcome yang akurat pada saat pemilunya," kata Eddy saat dihubungi, Kamis (25/1).

Eddy menuturkan meski mendapatkan persentase suara di survei rendah, PAN selalu bisa tetap bertahan di parlemen. Bahkan ketika pemilu berlangsung, partai yang dipimpin Zulkifli Hasan ini tidak pernah mendapatkan persentase di bawah 70 persen.

"Tapi dari pengalaman dua periode pemilu sebelumnya pan selalu di kisaran angka rendah saat survei tapi pada pemilu pan tidak pernah di bawah 70 persen," ujarnya.

PAN berani mematok target kursi untuk pemilu 2019. Sebesar 60 kursi lebih menjadi target PAN di pesta demokrasi mendatang.

"Target kita pasti di atas pemilu 2014, dan kita targetkan di DPR minimal 60 kursi. Tapi target realistisnya sedikit di atas itu," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam survei lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) ada lima partai yang diprediksi tidak bisa mempertahankan diri di parlemen karena mendapatkan persentase suara survei yang rendah dan di bawah ambang batas parlemen sebesar empat persen. Lima partai itu adalah PAN, PKS, NasDem, PPP dan Hanura.

"Lima partai lama yang belum aman PPP, NasDem, PKS, PAN, Hanura. Masih ngeri-ngeri sedap untuk bisa lolos parliamentary threshold," kata Peneliti LSI Rully Akbar di Graha Rajawali Gedung LSI, Rawamangun, Jakarta, Rabu (24/1).