Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada para Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) agar tidak melulu membicarakan siapa yang akan jadi calon presiden dan wakil Presiden di tahun politik ini. Namun JK mengingatkan agar bicara sesuatu yang memajukan Indonesia.

"Jangan kita hanya terus-terusan di televisi berbicara siapa jadi Presiden, siapa jadi Wakil Presiden. Ya tentu bisa juga siapa yang jadi pengusaha besar, siapa yang menjadikan kita semua maju dan seterusnya," kata JK ketika menghadiri pelantikan pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) Nasional masa bakti 2017-2022 di Grand Sahid Hotel, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, (11/03).

JK juga berharap para anggota KAHMI atau HMI juga memfokuskan terkait ekonomi kreatif. Salah satunya entrepreneurship. Sehingga kata JK, tidak hanya bisa berpolitik tapi juga berwirausaha.

"Bagaimana berpolitik yang baik sehingga entrepreneurship bisa tumbuh, gitu kan. Keadilan itu hanya bisa tumbuh, tidak bisa diberikan," kata JK.

JK menilai jika tidak ada kewirausahaan tidak akan negara Indonesia akan maju. Tidak hanya hal tersebut yang harus ditingkatkan, menurut JK semangat adalah modal utama sebagai negara maju. Tidak hanya itu kata JK, penguasaan ilmu juga wajib ada di tubuh KAHMI. Agar kata JK, Indonesia akan terus maju.

"Karena tanpa penguasaan ilmu danentrepreneurship maka bangsa ini juga tidak akan maju sebagaimana bangsa2 lainnya," ungkap JK.

Diketahui dalam acara tersebut hadir pula Gubernur Anies Baswedan, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Penasehat KAHMI Akbar Tandjung serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi.