Merdeka.com - Satu lagi partai politik resmi mendukung Bobby Nasution-Aulia Rahman di Pilkada Medan. Partai NasDem menyerahkan rekomendasi dukungannya kepada pasangan itu, Selasa (1/9).

Surat rekomendasi model B1KWK untuk Bobby-Aulia diserahkan Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar.

"Setelah pasangan Bobby-Aulia, kita akan menyerahkan rekomendasi untuk Asahan. Besok terakhir satu pasangan lagi," ujar Iskandar saat memberikan SK di Kantor DPW NasDem di Jalan HM Yamin, Medan.

Dukungan NasDem kepada Bobby sudah diprediksi sejak jauh hari. Partai besutan Surya Paloh ini bergabung dengan koalisi pemerintah lainnya, yakni PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PPP, yang telah lebih dulu memberikan surat rekomendasi.

Suami Kahiyang Ayu memaparkan sejauh ini dia dan Aulia yang merupakan kader Partai Gerindra sudah mendapat dukungan dari partai yang menguasai 29 dari 50 kursi di DPRD Medan.

'PDIP 10 Kursi, Gerindra 10 kursi, NasDem 4 kursi, Golkar 4 kursi dan PPP tadi siang satu kursi, itu total kursi yang ada sekarang di koalisi kita," ujar Bobby seusai menerima dukungan.

Pasangan Bobby-Aulia kemungkinan akan menghadapi pasangan yang diusung PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat. PKS memiliki 7 kursi dan Partai Demokrat punya 4 kursi. Jumlah keduanya melampaui syarat minimal dukungan 10 kursi di DPRD Medan.

Koalisi PKS-Demokrat diperkirakan mengusung Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, berpasangan dengan Salman Alfarisi. Salman yang merupakan kader PKS saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Medan. Sementara Akhyar disebut sudah menjadi anggota Partai Demokrat.

Bobby berharap pilkada Kota Medan berjalan dengan damai dan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. "Keinginan kita ini suatu gotong royong kita dan bentuk kolaborasi yang kita usung agar bersama-sama, semua elemen masyarakat, semua partai saat ini yang kita niatkan untuk perubahan Kota Medan, bukan untuk yang lain," ujar Bobby.

Dia juga mengajak semua pihak menjadikan pilkada ini berjalan sejuk dan fokus pada visi-misi program. "Kita buat sejuk tanpa ada menjelek-jelekkan, tanpa ada menghina, mencaci maki, yang ada hanya kita ngomongin program yang akan dilakukan," ujarnya.