Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra: Keberpihakan Istana pada Ahok-Djarot terlalu kuat

Gerindra: Keberpihakan Istana pada Ahok-Djarot terlalu kuat Perpisahan Jokowi dan Ahok. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - PPP dan PKB belum memberikan sikap resmi dukungan kepada salah satu pasangan calon di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Muncul rumor, pihak Istana mengimbau kepada partai-partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk bergabung mendukung pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menilai, sejak putaran pertama peran dan keberpihakan pemerintah kepada Ahok-Djarot terlalu kuat. Partai Gerindra telah mengingatkan pemerintah untuk bersikap netral.

"Dari awal ketika putaran pertama sudah melihat keberpihakan pemerintah terlalu kuat kepada pasangan nomor dua dalam pandangan kami, dan arah berkali-kali kami ingatkan supaya netral dan berkali-kali juga pemerintah mengklaim mereka netral," kata Edhy di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3).

Dugaan itu, kata dia, terlihat jelas saat terjadinya kampanye hitam yang menyerang pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Edhy mengklaim, saat pihaknya melaporkan dugaan kampanye hitam yang mengarah ke jagonya, penegak hukum seolah lamban mengambil tindakan. Hal sebaliknya terjadi jika kubu Ahok-Djarot membuat laporan.

"Dari tindakan di lapangan saja, sebagai misalnya aparat penegak hukum polisi, ketika kita melaporkan adanya black campaign dari kita itu lambat tetapi ktika kita yang dilaporkan responnya cepat sekali," tegasnya.

Edhy berharap, pemerintah tidak khawatir jika Anies-Sandiaga menang maka akan menghambat pembangunan di Jakarta yang telah dilakukan Ahok-Djarot. Sebab kalau pun terpilih, lanjutnya, Anies-Sandi pasti akan patuh dan menyesuaikan program pemerintah pusat.

"Bagaimana pun kalau Anies-Sandi menang toh akan loyal kepada pemerintah pusat. Karena tidak bisa berdiri sendiri, akan menyesuaikan setiap program pemerintah pusat," klaimnya.

Anggota Komisi VI ini menyarankan, pemerintah tidak ikut campur dalam Pilgub DKI Jakarta. Pemerintah diminta mengurusi persoalan nasional yang jauh lebih besar ketimbang dinamika politik dalam pesta demokrasi di Ibu kota.

"Dan pemerintah tidak usah ikut mengintervensi lebih baik mengurusi urusan yang lebih besar, biarkan politik berjalan sesuai dengan aturan yang sudah ada," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu

Gerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu

Kamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

"Prabowo 'Sowan' ke Parpol di Luar Koalisi, Gerindra Tegaskan Komitmen pada Jawa Barat"

Jawa Barat merupakan provinsi yang mencatat sejarah bahwa Gerindra menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Baca Selengkapnya
Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Gerindra Sebut Politik ‘Merangkul’ Prabowo Mulai Dijalankan, Buka Komunikasi ke 01 dan 03

Gerindra Sebut Politik ‘Merangkul’ Prabowo Mulai Dijalankan, Buka Komunikasi ke 01 dan 03

Komunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.

Baca Selengkapnya