Demokrat hormati sikap JK ikut 'nimbrung' di gugatan masa jabatan wapres
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut melibatkan diri sebagai pihak terkait dalam uji materi masa jabatan presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi. Gugatan tersebut sebelumnya diajukan oleh Partai Perindo dengan nomor perkara 60/PUU-XVI/2018.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo tak mempersoalkan hal itu. Dia juga tak mempersoalkan niat JK untuk maju lagi sebagai wakil presiden. Menurutnya itu adalah hak JK.
"Beberapa waktu lalu pak JK sudah kita anggap sebagai bapak bangsa 'saya sudah ingin menimang cucu dan sebagainya' tapi kemudian menjadi pihak terkait monggo kami dari Partai Demokrat tidak memberi opini apapun. Itu terserah, hak," ucapnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7).
Menurut Roy, dalam pasal itu sudah jelas batasan masa jabatan diberlakukan agar tidak seperti masa kepemimpinan Soeharto. Selain itu, agar terjadi regenerasi kepemimpinan.
"Kita tahu pak SBY waktu masih menjadi Ketua Fraksi ABRI di DPR kenapa ada batasan masa usia presiden dan wapres agar tidak kejadian seperi era Orba dulu presiden itu code and code tidak terbatas. Jadi memang semangatnya supaya Indonesia memiliki regenerasi gerbong kepemimpinan mau berturut-turut atau tidak berturut-turut tidak boleh di posisi yang sama," kata dia.
Roy terlihat lebih tertarik dengan gugatan yang tengah diajukan terkait ambang batas pencalonan presiden (PT) 20 persen. Pihaknya berharap hakim mau mengabulkan hal itu. Menurutnya kalau itu dikabulkan dapat mengubah konstelasi politik saat ini.
"PT itu dikatakan memang logikanya tidak 20 tapi 0 persen Alhamdulillah itu bisa mengubah konstelasi yang ada. Barusan juga gugatan dari pak JK itu pasti juga akan konstelasi politik yang berubah lagi," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: JK Sentil Pembagian Bansos Pemerintah Jelang Pemilu Caranya Harus Benar!
Jusuf Kalla mengkritik cara pembagian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya