Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Airlangga diyakini akan buat Golkar jeblok, lebih baik Titiek Soeharto

Airlangga diyakini akan buat Golkar jeblok, lebih baik Titiek Soeharto Mukernas Kosgoro. ©2017 merdeka.com/iqbal s nugroho

Merdeka.com - Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai ketua umum Golkar gantikan Setya Novanto dalam rapat pleno Golkar, Rabu (13/12) lalu. Airlangga akan dikukuhkan pada Munaslub Golkar, 18-20 Desember mendatang. Jika tak ada kader Golkar yang pilih maju bertarung melawan Airlangga.

Mekanisme pemilihan Ketum Golkar melalui rapat pleno dikritisi oleh Peneliti Senior Para Syndicate Jakarta, FS Swantoro. Menurut dia, pemilihan Airlangga melalui pleno jadi ketum cacat prosedur.

"Jadi begini, untuk Ketua Umum Partai itu misalnya di PDI-P itu lewat Kongres (pemilihan) di PKB misalnya contoh ya itu lewat Muktamar, di Golkar harusnya Munas atau Munaslub, itu pengambilan forum keputusan yang tertinggi. Nah sekarang ini bukan lewat forum yang tertinggi tadi, ini menurut saya cacat secara prosedural, hanya ingin menjadi Ketua Umum, pengamanan," kata FS Swantoro, Jakarta, Jumat (15/12).

Menurutnya, Airlangga dinilai memiliki pengalaman yang kurang dalam organisasi politik. Dia membandingkan dengan kemampuan Akbar Tandjung yang memiliki pengalaman politik kuat.

"Contoh '98 Partai Golkar itu seperti mau dibubarin, 2004 dia malah menang kok. Kalau dilihat ini karena sentuhan tangan si Akbar Tandjung tadi, gitu. Hartarto jauh loh di bawah Akbar Tanjung, ini hanya untuk contoh, dia (Hartarto) bukan petarung, Akbar Tanjung lebih petarung," nilainya.

Sementara itu, dari beberapa calon Ketua Umum Partai Golkar seperti Airlangga Hartarto, Titiek Soeharto dan Idrus Marham, dirinya lebih condong terhadap Titiek yang dinilai mempunyai keturunan pemimpin sama halnya seperti orang tuanya yaitu Soeharto.

"Kalau saya lebih melihat Mbak Titiek. Mengapa, bapaknya itu jagoan loh dalam hal taktik dan strategi, seorang Jenderal, pasti ada apa gen-gen yang turun kepada anaknya. Yang kedua dia tidak pernah menjabat pemerintah dia bukan birokrat, untuk sebagai Ketua Umum partai, dia (Titiek) lebih cocok," ucapnya.

"Hartarto ini Menteri tapi nanti Ketua Umum, bagaimana dia mau ke lapangan, pasti susah, dari segi waktu saja ngaturnya sudah susah. Kalau saya pribadi Mbak Titiek lebih cocok, karena dia bukan pejabat penyelenggara negara, sehingga untuk turun ke lapangan jauh lebih luwes," sambungnya.

Hal itu diyakinkan oleh Swantoro bahwa Titiek bisa seperti Soeharto karena dirinya melihat atau menyamakan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya membandingkan misalnya pak Prabowo, pak Prabowo bapaknya juga begawan ekonomi, dia juga punya anak ini (Prabowo) punya gen seperti itu, Titiek pun kalau diberikan kesempatan bisa dia. Jadi menurut saya yang lebih cocok itu ya mbak Titiek," yakinnya.

Jika nantinya Titiek maju, terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, maka dirinya ingin agar Titiek bisa memilih Sekretaris Jenderal yang mampu atau sudah menguasai organisasi secara baik dan bagus.

"Yang kedua harus mencari Sekjen yang bagus karena Sekjen ini juga menguasai organisasi kalau saya misalnya pasangan Mbak Titiek dengan Dedi Mulyadi itu ideal banget, untuk saat ini ideal banget, kita bicara ideal sering kali yang ideal itu tidak tercapai," ujarnya.

Jika nantinya Airlangga tetap terpilih menjadi Ketum Golkar melalui jalur aklamasi, maka itu akan mempengaruhi elektabilitas Partai Golkar dalam menuju Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Dia yakin, di bawah Airlangga, Golkar akan turun di bawah 10 persen.

"Turun, turun itu bisa di bawah 10 persen, kalau sekarang masih di atas 10 persen, akan di bawah 10 persen prediksi saya. Jadi kalau tadinya dua dijit, sekarang hanya satu dijit, kalau misalkan jadi aklamasi," katanya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Airlangga Dongkrak Suara Golkar pada Pemilu 2024 Dipuji
Strategi Airlangga Dongkrak Suara Golkar pada Pemilu 2024 Dipuji

Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil.

Baca Selengkapnya
Dukungan ke Airlangga untuk Aklamasi Kembali Pimpin Golkar Dinilai Wajar
Dukungan ke Airlangga untuk Aklamasi Kembali Pimpin Golkar Dinilai Wajar

Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!

Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan

"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.

Baca Selengkapnya
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan

Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar
Airlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar

Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.

Baca Selengkapnya
Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar
Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar

Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu

Baca Selengkapnya