Wali Kota Makassar Dicecar 20 Pertanyaan Kasus Pembangunan RS Batua
Merdeka.com - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai saksi dalam kasus pembangunan Rumah Sakit Batua. Setidaknya Danny Pomanto dicecar 20 pertanyaan oleh penyidik Polda Sulsel.
Danny Pomanto membenarkan jika dirinya sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus mangkraknya pembangunan RS Batua oleh Polda Sulsel. Dalam pemeriksaan tersebut, Danny mengaku dicecar 20 pertanyaan.
"Kalau tidak salah 20 pertanyaan. Diperiksa sebagai saksi kasus RS Batua," ujarnya kepada wartawan di Anjungan Pantai Losari Makassar, Jumat (27/8).
Danny mengaku dirinya diperiksa karena adanya tanda tangan dirinya pada Surat Keputusan (SK) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek pembangunan RS Batua. Ia mengakui dirinya menandatangani penunjukkan KPA tersebut.
"Ditanya soal SK KPA apa benar kita yang keluarkan. Terus pertanyaan soal kalau (proyek) terlambat apa benar harus diperpanjang," ungkapnya.
Danny menyayangkan jika RS Batua harus dibongkar jika terbukti gagal konstruksi. Apalagi, kata Danny, Makassar masih kekurangan RS.
"Saya sekali kalau misalnya harus dibongkar karena gagal konstruksi," tuturnya.
Danny menyampaikan terima kasih kepada Polda Sulsel. Sudah memberikan dirinya kesempatan untuk memberikan klarifikasi dalam proyek RS Batua. Ia menilai pemeriksaan tersebut agar tidak ada isu liar.
Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Sulsel, Komisaris Polisi Fadli, mengatakan pemeriksaan terhadap Danny Pomanto terkait dugaan korupsi RS Batua Makassar dengan kerugian mencapai Rp 22 miliar. Danny diperiksa sebagai saksi oleh penyidik.
"Kita di sini undang untuk klarifikasi sejauh mana pengetahuannya tentang kasus ini," ujarnya.
Dia mengatakan ini kali pertama Danny diperiksa oleh pihaknya terkait dugaan korupsi yang menetapkan 13 tersangka ini. Pada pemeriksaan ini, Danny diminta menjelaskan soal proyek tersebut di mana saat itu Danny juga masih menjabat sebagai Wali Kota Makassar.
"Kita tanyakan bagaimana awalnya proyek ini sampai pelaksanaan, sampai selesainya. Ini komunikasi saja. Diperiksa sebagai saksi saja," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Caleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaJaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaKetua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaPolda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnya