Tuntut Kompensasi, Mahasiswa UIN Bandung Tolak Bayar UKT
Merdeka.com - Sejumlah Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menyatakan menolak membayar uang kuliah tunggal (UKT) apabila pihak kampus tak mengakomodasi tuntutan kompensasi selama pandemi Covid-19.
Perwakilan Aliansi Gunung Djati Menggugat, Putra mengatakan, tuntutan itu diinisiasi karena dampak pandemi Covid-19 dari aspek ekonomi dirasakan oleh semua pihak, termasuk mahasiswa.
Apalagi, kata dia, fasilitas yang diterima mahasiswa saat pembelajaran jarak jauh dirasa tak sebanding dengan uang yang telah dibayarkan.
"Pandemi ini memang tidak bisa diprediksi dengan pasti kapan berakhir, tapi kampus harusnya menyiapkan mekanisme yang tidak membebani mahasiswanya," kata Putra saat dihubungi di Bandung, Kamis (11/6).
Gerakan mahasiswa UIN Bandung itu sempat menjadi tren di jejaring media sosial Twitter melalui tagar #GunungDjatiMenggugat, dengan lebih dari 15 ribu unggahan sejak Kamis pagi.
Menurutnya, fenomena tersebut muncul karena para mahasiswa memang merasakan hal yang sama. Sehingga ia menyebut sekian banyak organisasi mahasiswa yang ada di UIN Bandung, setuju akan tuntutan tersebut.
Melalui aliansi gerakan tersebut, Putra mengatakan pihaknya menuntut agar kampus memberikan kompensasi 50 sampai 70 persen dari biaya biasanya. Selain itu, pihaknya menuntut agar kampus memperbaiki sistem pembelajaran berbasis daring sebaik-baiknya sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pembuktian perolehan Akreditasi Kampus (A) dari BAN-PT.
"Satu semester ini, kami selaku mahasiswa sama sekali tidak merasa menikmati fasilitas yang sudah kami bayar melalui (UKT) di awal semester genap lalu," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Meski begitu, Putra tak menampik ada itikad baik dari kampus melalui pemberian kuota akses internet bagi para mahasiswanya sebagai modal menjalani kuliah secara daring. Kuota akses internet 500 megabyte per bulan itu, menurutnya dinyatakan kampus sebagai kompensasi.
Selain dirasa tidak layak, menurutnya pemberian kuota itu hanya berlangsung selama satu bulan. Sedangkan kuliah secara daring sudah berlangsung sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.
"Jadi sangat jauh jika dibandingkan dengan nominal UKT yang kami bayarkan. Jika memang kampus tidak mampu menyiapkan fasilitas, kami meminta agar UKT kami dipotong untuk memenuhi kebutuhan penunjang selama belajar dari rumah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita Lompat dari Lantai 12 UB Terungkap, Korban Eks Mahasiswa Mengundurkan Diri Karena Sakit
Wanita yang melompat dari lantai 12 Gedung Universitas Brawijaya adalah mantan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaHeboh Bayar Kuliah Bisa Pakai Pinjol, Segini Biaya UKT di ITB
Mahasiswa ITB mengeluhkan pembayaran UKT yang bisa melalui layanan pinjaman online namun dengan bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahasiswa ITB Keluhkan Opsi Pinjaman Online untuk Pembayaran UKT
Mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT ditawari pinjaman online oleh pihak ITB.
Baca SelengkapnyaUGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor
Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaIni Bunyi Lengkap Petisi Guru Besar UI Tuntut Pemilu Jujur dan Adil
Deklarasi itu bertajuk 'Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali'.
Baca SelengkapnyaUniversitas Terbuka Siap Hadirkan Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Universitas Terbuka Siap Bangun Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api
Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca Selengkapnya