Tragis! Pemuda Tewas Tertusuk Pisau Saat Tawuran, Sempat Minta Doa & Live IG saat Penyerangan
Tawuran Antarpemuda di Palembang
FR (18) tewas usai terlibat tawuran antar kelompok pemuda di Palembang. Korban mengalami luka tusuk di dada bahkan pisau masih menancap ketika dibawa ke rumah sakit. Dalam kondisi kritis korban diantar dua pemuda ke RS Siti Khadijah Palembang, Senin (7/8) dini hari. Tak lama dalam perawatan, korban dinyatakan tewas dan jenazah dibawa ke rumah duka di Plaju Palembang.
Polisi masih menyelidiki kasus ini karena belum diketahui persis lokasi tawuran. Sebab, kedua orang pengantar langsung pergi usai korban masuk UGD.
"Korban tewas diduga akibat tawuran, kasus ini ditangani Satreskrim Polrestabes Palembang."
Kapolsek Ilir Barat I Palembang Kompol Ginanjar Aliya Sukmana.
@merdeka.com
Informasi dihimpun, korban sempat memberitahu teman wanitanya bahwa ia ingin tawuran melawan kelompok pemuda lain. Bahkan, korban meminta doa agar tidak terjadi apa-apa dengannya. Tak hanya itu, korban juga meminta agar teman wanitanya itu menyempatkan waktu untuk membesuk jika ia terluka dan dirawat di rumah sakit. Permintaan itu tak digubris. Teman wanita justru melarang korban ikut tawuran karena berbahaya.
Tak sampai di situ saja, aksi tawuran itu disiarkan secara langsung oleh pelaku melalui dua akun Instagram dalam waktu tak sampai satu menit.
Namun, kedua akun itu kini tak lagi bisa dibuka karena dikunci.
berita untuk kamu.
"Semua keterangan dan barang bukti akan dikumpulkan penyidik sebagai petunjuk penyelidikan."
Kapolsek Ilir Barat I Palembang
@merdeka.com
- Budi Yansah
Polisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara , peristiwa berdarah ini karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaKapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi itu berhasil meraih ujung tali yang terlepas dan membawanya turun sehingga upacara akhirnya bisa dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaSisa otak dan kulit dari dua individu ini ditemukan di situs Zaman Perunggu terkenal di Turki.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan bertindak tegas kepada personel yang melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra Polri
Baca Selengkapnya