TNI AU Buat Kajian Pertahanan Udara di IKN

Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, pihaknya tengah membuat kajian pertahanan udara di Ibu Kota Nusantara (IKN). TNI AU juga membaca kajian pertahanan dari lembaga-lembaga lain.
"Mengenai pertahanan udara di IKN ke depannya kami juga membuat kajian," kata Fadjar kepada wartawan, di Gedung Ardhya Loka, Jakarta Timur, Rabu (31/5).
Fadjar mengatakan TNI AU berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan terkait kajian tersebut dan anggaran teknologi 20 hingga 30 tahun ke depan.
"Kami juga terus berkomunikasi dengan Kemhan memberi masukan seperti apa yang kira-kira apa ya istilahnya, suitable untuk pertahanan udara di IKN itu juga karena menyangkut anggaran teknologi 20 tahun, 30 tahun ke depan kira-kira seperti apa," ungkapnya.
Terkait dengan teknologi, pihaknya juga melibatkan produk dalam negeri. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
"Ada beberapa (alutsista dan teknologi) dan ini juga tentunya masukan kami tuh juga melibatkan produk dalam negeri. Karena kita harus semakin mandiri di situ ya," pungkasnya.
IKN Rawan Serangan Udara
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mewanti-wanti pemerintah menyiapkan kapasitas pertahanan negara tingkat tinggi untuk menjaga stabilitas IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya pertahanan udara. Dari segi topografi, serangan udara yang paling mungkin jika terjadi perang.
"Kerawanan utama di IKN adalah udara. Entah nanti bandara atau pangkalan udara di Nusantara dibangun dengan mekanisme fortifikasi (tambahan) untuk hanggarnya atau menyiapkan pasukan gerak cepatnya," kata Andi.
Andi mengungkapkan kawasan IKN Nusantara juga berada dalam radius serangan rudal hipersonik milik negara yang memiliki persenjataan canggih, seperti India dan China. Perkembangan persenjataan dunia terbaru, adanya rudal gravitasi yang hanya ditempelkan di satelit, tanpa dibawa pakai pesawat atau yang lainnya.
"Rudal hipersonik ini bagi saya, ancaman utama untuk gelar pertahanan nusantara. Untuk rudal gravitasi, jangankan kita (Indonesia), Amerika Serikat, NATO, maupun China saja belum ada kemampuan untuk menangkal rudal itu," tutur Andi.
Berikut ini matrik analisa terhadap pemindahan IKN di Nusantara:
Tata KelolaVisi Kota Dunia untuk Semua untuk mewujudkannya dibutuhkan sistem pertahanan kuat untuk menjaga dan melindungi IKN Nusantara.
Risiko- Memiliki kerentanan udara tinggi, masuk dalam cakupan rudal balistik negara besar serta mendekati pengelolaan ruang udara negara tetangga.- Memiliki perbatasan darat yang memudahkan negara tetangga memobilisasi pasukan menyerang Nusantara.- Kawasan pusat persaingan negara adidaya, mendekati pangkalan militer AS dan Tiongkok, serta persaingan visi arsitektur negara besar.- Mendekati jalur pelayanan global berkontur laut yang mendukung gelar kekuatan kapal selam.
Krisis- Serangan militer di Kawasan IKN Nusantara.- Mendekati potensi lokus perang hegemoni masa depan.
Respons- Reorganisasi militer untuk mengakomodasi pemindahan IKN.- Mengubah paradigma pertahanan darat menjadi mobilitas strategis.- Memodernisasi alutsista, khususnya pertahanan udara.- Pengembangan sistem keamanan siber.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Bikin Heboh Studio, Lesti Kejora Sebut Rizky Ridho di Depan Rizky Billar, Reaksi Sang Suami Disorot
Ada-ada saja memang celotehan Lesti Kejora. Di atas panggung, tiba-tiba saja ia menyebut nama sang mantan kekasih, Rizky.
Baca Selengkapnya


Kata-kata Bersyukur Penuh Makna dan Nasihat Berharga
Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bersyukur penuh makna dan nasihat berharga yang perlu Anda ketahui
Baca Selengkapnya


Komet Berwarna Hijau Ini Hanya Muncul 400 Tahun Sekali, Terungkap Penyebabnya
Berikut jawaban mengapa komet ini hanya muncul setelah ratusan tahun.
Baca Selengkapnya


Istana Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Dulu Ditempati Penguasa Bangsa Maya
Istana ini ada kaitannya dengan imigrasi bangsa Maya.
Baca Selengkapnya


Momen Raffi Ahmad Pegang Hidung Ivan Gunawan Hasil Oplas Rp400 Juta: Gak Bengkok Nih?
Raffi Ahmad penasaran dengan hidung Ivan Gunawan yang semakin mancung berkat operasi plastik di Korea Selatan.
Baca Selengkapnya

Polisi Kelimpungan di Dalam Mobil Ada Bau Tak Sedap saat Tangkap Pencuri, Ternyata Pelaku BAB di Celana
Anggota polisi mengalami kejadian tak diduga saat amankan pelaku pencurian barang elektronik di Sulut. Mereka mencium bau menyengat secara tiba-tiba.
Baca Selengkapnya

Mobil Bahan Bakar Bensin Dilarang Beroperasi di Ibu Kota Baru
Pembangunan Ibu Kota Nusantara dan pelestarian lingkungan diharapkan dapat berjalan serasi dengan mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca Selengkapnya

Kesaksian Warga Duren Sawit, Ada Tembok 10 Meter Bekas Pabrik Roboh Timpa Rumah & Motor
Rumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Baca Selengkapnya

Gedung Ini Dianggap Paling Tinggi di Jakarta Padahal Hanya 5 Lantai, Intip Kisahnya
Gedung ini diklaim jadi yang tertinggi di Jakarta walau hanya terdiri dari lima lantai.
Baca Selengkapnya

Nyeleneh! Pasangan Tak Pakai Iringan Musik Cinta saat Kirab Nikah, Malah Lagu Kartun Bikin Ngakak
Sedikit nyeleneh, ia memilih momen perjalanan menuju pelaminannya diiringi oleh lagu kartun yang justru bikin ngakak. Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya

Selalu Diremehkan 'Mana Sanggup Anak Petani jadi Polisi', Nasib Berkata Lain Salman kini Sukses jadi Anggota Polri
Kisah seorang pemuda yang ingin menjadi polisi namun diremehkan karena anak seorang petani. Ia berhasil mematahkan cemoohan yang ada dan sukses menjadi polisi.
Baca Selengkapnya

Merinding, Nasihat Pensiunan Jenderal TNI kepada Pengantin yang Ayahnya Seangkatan di Akmil
Edy Rahmayadi mendapat kesempatan untuk menyampaikan nasihat untuk mempelai saat menghadiri pernikahan putra teman sengkatan AKABRI 85. Begini pesannya.
Baca Selengkapnya