TKN sebut Ada Momentum Khusus Pemimpin Bangsa akan Berkumpul Bahas Negara
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan akan ada momentum khusus para pemimpin-pemimpin negara ini akan berkumpul.
Hal ini menyikapi pernyataan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, yang menyebut menolak utusan-utusan Jokowi yang meminta untuk rekonsiliasi.
"Akan ada momentum. Maka saya sependapat dengan yang disampaikan Jusuf Kalla, bahwa ada momentum para pemimpin itu untuk bertemu dan bersama-sama memikirkan bangsa dan negara. Dan itu tidak harus dalam format koalisi. Tetapi pertemuan bagian dari budaya bangsa, kita membangun silaturahim," ucap Hasto di rumah aspirasi, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Sekretaris Jenderal PDIP ini, menerangkan, tidak perlu lagi adanya utusan khusus. Karena nantinya juga akan berkumpul kembali.
"Jadi tidak diperlukan utusan-utusan khusus. Karena pertemuan ini membahas bangsa dan negara," ungkap Hasto.
Dia menegaskan, jika nanti Jokowi-Ma'ruf memang terpilih, maka akan jadi Presiden dan Wapres milik bersama. Bukan satu golongan tertentu.
"Mereka akan menjadi pemimpin dari wakil seluruh rakyat Indonesia. Bukan Presiden dan Wakil Presiden golongan tertentu, tapi Presiden dan Wakil Presiden dari seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, Djoko Santoso, meminta para relawan dan pendukungnya cermat menjaga suara Prabowo-Sandi dari kecurangan. Dia instruksikan pendukung 02 tak gentar melawan kecurangan."Artinya kita harus menyiapkan diri pikiran mental fisik untuk menghadapi situasi yang paling jelek. Kita harus hadapi," ujarnya.
"Suara rakyat adalah kedaulatan, untuk itu kita tidak perlu takut, untuk itu kita harus lawan, kita harus lawan, kita harus lawan," sambungnya.
Djoksan, panggilan akrabnya, menegaskan, bahwa pihaknya tetap kukuh mempertahankan angka positif dari suara Prabowo-Sandi dalam internal tim pemenangan. Dia mengajak masyarakat berani menjaga kedaulatan rakyat.
"Ingat, tidak ada kompromi. itu Sejarah yang mengajari kita mengapa Indonesia merdeka, karena dalam perjuangannya non cooperation. Karena tidak ada tidak ada kompromi. Syukur Alhamdulillah Pak Prabowo menolak semua utusan-utusan," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Berharap Ramadan Bisa Turunkan Tensi Politik
Bulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaSerang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran
Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca Selengkapnya