Terduga anggota MIT tembak petani durian di Pegunungan Pora
Merdeka.com - Terduga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masuk daftar pencarian orang (DPO) menembak mati seorang salah seorang warga di sekitar Pegunungan Pora, Desa Parigimpu, Kabupaten Parigi Moutong.
Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi menjelaskan, warga menjadi korban DPO itu bernama Simson alias Suju (30), seorang petani yang hendak mengambil durian di kebunnya. Dia ditembak di bagian dada atas sebelah kiri, karena berusaha melawan dan merebut senjata yang dimiliki pelaku. Lokasi kebun sendiri berjarak sekitar 5 kilometer dari perkampungan di Desa Parigimpu.
"Dari pengakuan dan keterangan saksi kunci, semuanya sama seperti foto dan ciri-ciri DPO yang telah disebar selama ini," ungkap Kapolda kepada sejumlah wartawan di Palu, Kamis (3/8).
Saksi itu merupakan seorang pria tua bersamaan dengan korban yang berhasil melarikan diri. Sementara korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Kronologi kejadian, awalnya berdasarkan laporan seorang perempuan inisial Yl kepada kepolisian setempat, melalui telepon seluler. Dia melaporkan bahwa orang tuanya telah melihat sejumlah OTK yang telah mengelilingi korban hingga penembakan terjadi.
Selain itu, saksi lainnya Yp yang tidak jauh dari tempat kejadian, juga mendengarkan suara letusan sebanyak satu kali.
Berdasarkan kesaksian, ciri-ciri para OTK yakni berpakaian preman dan berambut gondrong, badan kurus serta membawa dua senjata.
Sebagai Penanggung Jawab Komando Operasi (PJKO), Kapolda mengatakan telah melakukan konsolidasi dengan seluruh unit pasukan Satgas Tinombala, untuk melakukan pengejaran hari ini, serta berupaya untuk menangkap DPO tersebut.
Selain itu, pasukan Satgas Tinombala juga telah menutup akses jalur untuk kembali ke pegunungan biru di Poso.
"Semua personel sudah bergerak baik Polri dan TNI untuk melakukan pengejaran," ujarnya.
Selain itu, beberapa waktu lalu, pihaknya telah memindahkan sekitar 14 tim pasukan Satgas Tinombala di daerah Parimo, karena sudah ada indikasi terjadinya perpindahan posisi dari para DPO itu.
Kapolda berharap seluruh masyarakat apabila melihat orang-orang yang tidak dikenal dan mencurigakan, untuk segera melaporkan kepada polisi.
Tujuh orang DPO yang tersisa menjadi target perburuan yakni Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso. Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso. Qatar alias Farel asal Bima NTB. Nae alias Galuh asal Bima NTB. Basir alias Romzi asal Bima NTB. Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB. Dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaPria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayat Perempuan Korban Pembunuhan di Pulau Pari, Korban & Terduga Pelaku Kenalan Lewat Aplikasi Kencan
Polisi telah mengamankan 3 orang terkait kasus kematian seorang perempuan inisial R (35) di Dermaga Pulai Pari, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaPolisi Muda Anak Petani Kopi Dipanggil Komandan dan 'Diomeli', Pinggangnya Dicek Diperintah Lakukan ini
Seorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya