Merdeka.com - Lokasi penambangan batubara rakyat di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan, longsor, Rabu (21/10). Sejauh ini sebelas penambang ditemukan tewas.

"Benar, ada kejadian tambang batubara longsor di Muara Enim," ungkap Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori.

Dia menyebutkan, sejauh ini ada sebelas penambang tewas dalam insiden itu. Jenazah sudah dievakuasi ke Puskesmas Tanjung Agung.

"Ada sebelas korban tewas. Untuk kronologisnya belum kami terima," kata Ansori.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Muara Enim AKP Dwi Satya Arian mengungkapkan, pihaknya tengah menyelidiki kasus ini diawali dengan melakukan olah TKP. Dia mengaku belum menerima informasi terkait kronologis kejadian.

"Benar, ada kejadian tambang longsor. Ini kami baru mau olah TKP," ungkap Dwi.

Dwi juga mengaku belum mendapatkan kepastian status tambang karena masih menggali keterangan saksi. Hanya saja muncul dugaan tambang tersebut milik perorangan atau tambang rakyat.

"Belum tahu soal itu, info selanjutnya nanti disampaikan. Saya belum mendapat datanya," ujarnya.

Informasi yang dihimpun, sebelas korban dievakuasi warga dan anggota kepolisian selama satu jam secara manual dan alat berat. Timbunan material longsor sedalam lima meter yang menyebabkan kesulitan evakuasi korban. Beberapa jenazah sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.

Berikut nama-nama korban tewas akibat insiden itu:

1. Darwis warga Tanjung Lalang

2. Hardiawan warga Tanjung Lalang

3. Rukasih warga Tanjung Lalang

4. Sandra warga Jawa Tengah

5. Joko Supriyanto warga Penyandingan

6. Purwadi warga Penyandingan

7. Zulpiawan warga Tanjung Lalang

8. Sumarli warga Muara Kisam

9. Sukron warga Lampung

10. Umardani warga Suka Raja

11. Belum teridentifikasi