Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahun 2017, petani meringis di negeri agraris

Tahun 2017, petani meringis di negeri agraris Aksi cor kaki di depan istana. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Nasib petani di Indonesia semakin sulit. Mereka terancam. Tak lagi punya lahan garapan. Banyak faktor penyebab. Salah satunya ambisi pemerintah menggenjot pembangunan. Kondisi ini dilematis. Presiden Joko Widodo gencar membangun pelbagai infrastruktur namun di sisi lain nasib petani juga penting. Terutama menjaga kondisi pangan Tanah Air. Tahun 2017, rangkaian konflik agraris membuat miris hidup di negeri agraris.

Dampak derasnya pembangunan dirasakan betul para petani Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Mereka masih berjuang. Menolak pembangunan pabrik Semen. Perusahaan milik negara dianggap merusak. Namun pembangunan itu tetap didukung Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDIP, Ganjar Pranowo. Membuat petani semakin berteriak.

Para petani sampai mendatangi Istana Negara. Berusaha bertemu Presiden Jokowi. Mereka mendorong agar Presiden mencabut izin pembangunan pabrik milik PT Semen Indonesia. Pada Maret 2017, para petani berhasil masuk. Mereka mendapat kesempatan bertemu dengan Kepala Staf Presiden, Teten Masduki.

petani kendeng meninggal dunia usai aksi cor kaki

Hasil pertemuan dan perbincangan antara Teten dengan warga Kendeng, pemerintah menghentikan sementara operasional dan proses produksi sambil menunggu hasil KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis). Pemerintah juga akan membicarakan dengan institusi kepolisian terkait warga yang ditahan.

Namun masih ada yang mengecewakan warga. Teten tidak memberikan tanggapan apapun terkait Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah yang memberikan izin lingkungan melalui Keputusan Gubernur Nomor 660.1/6 Tahun 2017. Keputusan Gubernur ditandatangani Kamis (23/2) malam. Karena itu, aksi penolakan akan terus dilakukan sampai Presiden meminta Gubernur Jawa Tengah mencabut SK-nya.

Perlawanan petani Kendeng kepada pemerintah semakin berapi-api. Ketika salah seorang di antara mereka meninggal usai ikut aksi. Dia adalah Patmi. Seorang warga sekaligus petani Kendeng. Perjuangan Patmi menginspirasi. Sebab, dia meninggal dunia ketika berjuang.

Patmi meninggal usai melakukan aksi cor kaki tolak pabrik semen di Kendeng, Selasa 21 Maret 2017 lalu. Semangat perlawanan Bu Patmi menolak berdirinya pabrik semen telah menginspirasi warga lainnya. Termasuk Koko, salah satu anggota Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Di matanya, Bu Patmi contoh orang yang konsisten dengan pilihan hidupnya.

patmi peserta aksi cor kaki meninggal dunia

Koko juga menyamakan nama Patmi dengan Padma, berati bunga. Sebab, kepulangan Bu Patmi akan menumbuhkan banyak bunga perlawanan. "Kita pasti mati. Tapi kita yang memilih jalannya. Kita yang memilih apakah (mati) dengan mencintai ibu bumi atau dengan mendurhakainya, " ungkap Koko di Jakarta, Maret 2017.

Dua orang perwakilan petani akhirnya mendapat kesempatan bertemu Jokowi di Istana pada 22 Maret 2017. Mereka Gunarti dan Gunarto, bagian dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman). Gunarti menyebut, Jokowi berkomitmen agar pembangunan PT Semen Indonesia di Rembang dikaji dan dikalkulasi ulang. Jokowi, kata dia, juga menyarankan agar seluruh kegiatan dan izin pabrik untuk dihentikan.

Tetapi Jokowi tak bisa banyak berbuat. Presiden menyarankan para petani meminta langsung kepada Gubernur Jateng. Sebab, izin tersebut dikeluarkan oleh Ganjar Pranowo dan Jokowi tak bisa ikut campur terhadap kebijakan yang diambil setiap Kepala Daerah.

"Ya itu kalau mengenai izin ya harus tanyanya sama Gubernur. Selama ini sudah komunikasi sama Gubernur atau belum? Jangankan, bukan hanya komunikasi, kami itu sampai melakukan apapun, jangan sampai Pak Ganjar itu mengeluarkan izin dulu. tapi, Gubernurnya sudah ngotot," kata Gunarti.

Masalah agraria lainnya tengah ramai di Kulon Progo. Warga di sana masih berjuang. Menolak pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport. Banyak di antara mereka mengaku belum mendapat ganti rugi dari Angkasa Pura I.

Sementara itu, Jokowi sudah mendesak. Dia ingin proyek ini rampung. Lahan subur itu segera diganti lapangan bandara. Ditarget beroperasi mulai pertengahan 2019. "Sesuai dengan yang disampaikan Menhub, kira-kira pertengahan 2019 bandara ini sudah bisa kita gunakan," kata Presiden Jokowi.

menhub budi karya cek pembangunan bandara kulon progo

Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare ini pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130.000 meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway atau landasan pacu sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 pesawat.

Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal Bandara Internasional Yogyakarta akan dikembangkan menjadi 195.000 meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 pesawat. Untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo ini, Angkasa Pura I menyiapkan dana investasi Rp 9,3 triliun.

Ngebetnya pemerintah membangun bandara, membuat warga berteriak. Hermanto mau tak mau harus merelakan sanggar seni miliknya. Ratusan patung dan karya seni lainnya itu rusak tak bersisa.

Semua dihancurkan pakai backhoe dengan pengawalan puluhan aparat kepolisian. Hermanto mencoba menghadang. Sendirian. Berdiri tepat di depan backhoe. Kepalanya persis di bawah alat penggaruk. Sambil bertanya kepada salah seorang petugas dari Angkasa Pura I yang berada tak jauh dari backhoe.

"Saya bilang ini rumah saya. Ini tanah saya. Ini punya saya pribadi. Petugas Angkasa Pura menjawab ini sudah dibeli. Saya bilang dibeli apa. Saya tak pernah menjual tanah saya," teriak Hermanto saat itu.

Saat sedang memertahankan pekarangan dan sanggar seninya, tiba-tiba sebuah lemparan benda asing dari arah petugas polisi tepat mengenai dahi sebelah kiri. Darah pun mengucur dari dahi Hermanto. Darah bahkan sempat menetes hingga ke kaos Hermanto. Bergambar petani sedang memegang sebuah pesawat di kaos.

Usai terkena lemparan, Hermanto pun kemudian ditarik dan diselamatkan oleh sejumlah relawan dari Aliansi Tolak Pembangunan Bandara Kulon Progo. Suasana pun memanas. Sejumlah relawan kemudian terlibat aksi saling dorong dengan polisi. Saat aksi saling dorong antara relawan dan polisi terjadi tiba-tiba 12 aktivis pun diseret dan ditangkap. Tetapi tak jelas mereka melanggar pasal apa.

Upaya membangun bandara di Kulon Progo ini juga cenderung berbahaya. Lantaran wilayah itu rawan terjadi bencana tsunami. Masalah ini juga tertuang dalam Perpres Nomor 28 tahun 2012 tentang RTR Pulau Jawa-Bali menyebutkan; Kabupaten Kulonprogo jadi salah satu wilayah ditetapkan sebagai zona rawan bencana alam geologi. Bahkan perda Provinsi Yogyakarta pasal 51 huruf g, menyebut sepanjang pantai di Kabupaten Kulonprogo telah ditetapkan sebagai kawasan rawan tsunami.

Asisten Deputi Bidang Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Kemenko Maritim Rahman Hidayat membenarkan bahwa lokasi bandara NYIA memang berpotensi tsunami. Bahkan sebelum dilaksanakan ground breaking oleh Presiden Jokowi, pemerintah sebelumnya telah mengetahui potensi tsunami tersebut. Meskipun demikian pemerintah tak begitu saja pasrah dengan keadaan tersebut.

"Kita itu diberi berkah daerah potensi gempa dan tsunami, tapi bukan berarti harus pasrah. Kalau kita dengan Jepang hampir sama lah, jika mereka bisa kenapa kita tidak?" ujar Rahman.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk

Khususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud

Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?

Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.

Baca Selengkapnya
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya