Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sidang Unlawful Killing, Saksi Sempat Dengar Teriakan 'Jangan Apa-apakan Teman Saya'

Sidang Unlawful Killing, Saksi Sempat Dengar Teriakan 'Jangan Apa-apakan Teman Saya' Sidang perdana Kasus Unlawful Killing Laskar FPI di PN Jaksel. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratih binti Harun, seorang pegawai warung di Rest Area KM. 50 Tol Jakarta - Cikampek menjelaskan kronologi yang terjadi pada 7 Desember 2020 dini hari lalu, terkait perkara Unlawful Killing Laskar FPI.

Keterangan itu disampaikan Ratih selaku saksi yang dihadirkan secara virtual oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (26/10).

Kejadian di KM 50 yang dilihat Ratih, berawal dari suara bunyi mobil seperti mengerem mendadak yang membuatnya terbangun dari lelap di warung tempatnya bekerja. Bersama dengan satu pegawai bernama Eis, lantas dia mendatangi lokasi sumber suara tersebut.

"Mendengar rem mobil, ngerem mendadak, saya langsung bangun lihat ke depan," kata Ratih dalam kesaksiannya.

Suasana saat itu, Ratih melihat ada seseorang bercelana pendek sambil membawa pistol. Kata dia, orang itu mengetukan pistolnya ke pintu mobil berwarna abu-abu sambil berkata, 'keluar, keluar'.

Selanjutnya, empat orang keluar dari mobil abu-abu tersebut melalui pintu sebelah kiri. Satu dari empat orang itu disebut Ratih diminta untuk tiarap.

"Terus keluar sendiri pintu sebelah kiri yang keluar empat orang, satu satu keluar terus disuruh tiarap," ungkapnya.

Dari empat orang yang disuruh tiarap yang merupakan Laskar FPI, salah satunya sempat berteriak kepada orang bercelana pendek membawa pistol diduga sebagai petugas kepolisian, untuk tidak dilakukan penindakan.

"Yang tiarap satu orang teriak 'jangan diapa-apain temen saya', itu teriak terus beberapa kali," kata Ratih sambil tirukan ucapan orang tersebut.

Tidak lama berselang, lanjut Ratih, empat orang Laskar FPI itu diarahkan untuk masuk ke dalam mobil Xenia milik petugas. Setelahnya, Ratih tidak mengetahui peristiwa selanjutnya.

"Udah beres langsung di naikin mobil. Abis itu nggak liat lagi dikemanakan," pungkas dia.

Pada kesempatan yang sama, Khotib alias Pak Badeng yang merupakan petugas towing yang sedang stand by di rest area KM 50, mengatakan kejadian itu diketahuinya saat mendengar suara gaduh.

Namun, Badeng mengaku mengurungkan niatnya untuk mendekat ke lokasi, karena melihat ada orang yang mengeluarkan sepucuk senjata api, sehingga dia kembali menjauh.

"Saya dengar ada suara brak brak brak, saya kelur mendekat ngeliat orang bawa pistol saya takut balik lagi, ke tempat kopi," kata Badeng.

Pada kesempatan itu, Badeng hanya mengdengar suara seorang yang keluar dari mobil Avanza menyuruh para penumpang dari mobil Chevrolet Spin untuk tiarap di luar mobil.

"'Tiarap tiarap tiarap' saya cuma. dengarnya itu," kata Badeng.

Karena segera menjauh dari lokasi, Badeng yang saat itu sedang ditugaskan untuk stand by mengawal mobil vaksin. Tiba-tiba dihampiri seorang untuk menderek mobil Chevrolet Spin.

"Iya betul (Mobil di derek), pas saya lagi diminta, yang mintanya bukan saya. Minta derek nah ada yang bilang pake toing aja. Akhirnya pake saya," katanya.

"Bang ini mobil mau dibawa kemana terus dibilang bawa ke Semanggi, terus bilang izin dulu, saya diminta pengawalan. Karena tadinya mengawal perjalanan vaksin. Jakarta Bandung," lanjutnya.

Setelah itu lantas, Badeng membawa mobil tersebut untuk di derek sampai ke Polda Metro Jaya. Dari sana lantas dia lekas kembali untuk kembali stand by bertugas.

Sebelumnya, dalam berkas dakwaan, terungkap bahwa enam anggota Front Pembela Islam (FPI). Adapun, dua dua diantaranya Faiz Ahmad Syukur dan Andi Oktiawan tewas seketika usai baku tembak di Jalan Interchange atau Jalan International Kabupaten Karawang.

Sementara, empat lainnya yakni Lutfi Hakim, Muhamad Suci Khadavi Poetra, Akhmad Sofiyan san M. Reza meninggal di dalam mobil pada saat perjalanan menuju ke Polda Metro Jaya. Jaksa menerangkan, keenam anggota FPI diamankan di Rest Area Km 50. Ketika itu sedang berada di mobil Chevrolet Spin abu-abu.

Jaksa mengungkapkan, Briptu Fikri Ramadhan mendapati dua anggota FPI yakni Faiz Ahmad Syukur dan Andi Oktiawan sudah tak bernyawa. Sementara untuk keempat anggota laskar lainnya telah dipindahkan ke mobil lain.

Sedangkan karena ketika dalam perjalan keempat laskar tersebut diduga melawan, akhirnya Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda Mohammad Yusmin Ohorella mengambil tindakan menembak keempat laskar, yang berbuntut perkara Unlawful Killing.

Atas perbuatannya, Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda Mohammad Yusmin Ohorella didakwa dengan dakwaan primer Pasal 338 dan dakwaan Subsidair Pasal 351 ayat 3 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Tepergok Curi Motor Kurir, 2 Maling di Lumajang Diamuk Massa

Tepergok Curi Motor Kurir, 2 Maling di Lumajang Diamuk Massa

Beruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Senpi Digunakan Pencuri Motor di Palmerah Diduga Rakitan, Selongsong Peluru Ditemukan di Teras Rumah Warga

Senpi Digunakan Pencuri Motor di Palmerah Diduga Rakitan, Selongsong Peluru Ditemukan di Teras Rumah Warga

Hasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.

Baca Selengkapnya
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya