'Selembar Merah di Tanah Merdeka', teatrikal memperingati HUT RI di Desa Kandri
Merdeka.com - Upacara memperingati HUT kemerdekaan Indonesia terlihat tegang saat pemuda melakukan aksi heroik mendekap koper cokelat berisi bendera merah putih. Dengan perjuangan yang sangat keras sehingga membuktikan kemerdekaan telah diraih.
Aksi tersebut merupakan suatu upaya agar riwayat perjuangan Bangsa Indonesia tetap diingat. Dengan diiringi musik gamelan karawitan asli Jawa, seolah aksi upacara teatrikal itu dilakukan oleh segenap warga di Omah Alas, Kandri, Semarang, Jumat (17/8).
Namun, nasib tidak berpihak padanya. Saat mendekap koper itu erat, beberapa durjana menghampiri dan mengeroyoknya brutal. Darah dan air mata bercucuran, tetapi tidak sekalipun ia melepaskan pelukannya dari Sang Merah Putih.
Ketika ia sudah tidak kuat lagi menahan sakit, pasukan bambu runcing datang untuk melawan para durjana itu. Usai mengalahkan para musuh, pasukan bambu runcing menyulap bambunya menjadi tandu. Sang pemuda itu ditandu di sebuah hamparan luas.
Sutradara pementasan, Wahyono Gunung Mahesa mengatakan, aksi upacara HUT ke-73 RI ini baru pertama dilakukan. Dengan mengangkat aksi 'Selembar Merah di Tanah Merdeka'.
"Ini bagian kegelisahan kawan-kawan ketika melihat sebuah upacara hanya menjadi seremoni biasa. Maka dari itu kami menginginkan bentuk edukasi berupa pertunjukan di sela-sela upacara," kata Wahyono Gunung.
Tak hanya teatrikal ditonjolkan dalam upacara, namun warga lain yang melintas melihat upacara langsung mengikuti upacara dengan memasuki barisan.
"Ini tadi banyak warga yang ikut barisan upacara, ada anak sekolah, ibu-ibu yang melintas juga ikut serta upacara sambil melihat aksi teatrikal," terangnya.
Dalam teatrikal tersebut, tidak hanya menceritakan pengorbanan para pejuang saat mengibarkan Merah Putih. Namun juga adanya tokoh-tokoh pejuang yang berjasa sebagai Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Soekarno, Bung Hatta, Hos Cokroaminoto, Sayuti Melik, Tan Malaka, Laksamana Maida, hingga Sukarni.
"Banyak anak muda bahkan orang tua yang tidak mengenal siapa Sukarni ini. Padahal Sukarni juga memiliki peran penting dalam persiapan Kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah orang yang menculik Soekarno-Hatta saat malam 17 Agustus 1945," jelasnya.
Gunung menjelaskan dalam proses kreatif ini tanpa persiapan panjang. Namun hanya butuh waktu dua minggu dengan ide dari masing-masing personil.
"Ada 30 orang yang terlibat dari omah alas, masyarakat sekitar, serta mahasiswa KKN Unnes. Mereka semua semangat dan terinspirasi akan perjuangan pahlawan," jelasnya.
Sementara itu, penulis skenario, Kang Ian mengungkapkan bahwa upacara bukan sekadar prosesi yang begitu-begitu saja. Pihaknya ingin menunjukkan perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.
"Mengingatkan kembali bahwa Indonesia itu merebut kemerdekaan dengan persatuan dan kesatuan. Tidak peduli SARA. Hal itu terbukti dengan keberadaan Laksamana Maida, orang Jepang tetapi pro Indonesia," ungkapnya.
Aksi teatrikal, musikalisasi, dan puisi itu muncul sebagai bentuk kegelisahan dan keresahan. Mengoreokan puisi "Derai Air Mata" karya Rusdi merupakan salah satu bentuk kegelisahan tersebut.
Usai aksi teatrikal, upacara pun dilaksanakan. Dalam upacara itu, empat lagu nasional dinyanyikan, diantaranya Gugur Bunga, Indonesia Raya, Hari Merdeka, dan Syukur. "Lagu Syukur sengaja dinyanyikan terakhir sebagai bentuk rasa syukur kami atas kemerdekaan Indonesia," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaSerunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga
Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSemarakkan HUT ke-78 RI, TNI Adakan Perlombaan untuk Pelajar dan Masyarakat Kenyam Nduga Papua
Aksi TNI adakan acara perlombaan untuk semarakkan HUT ke-78 RI di Papua ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMengenal Krobongan, Ruang Sakral bagi Dewi Pertanian di Rumah Tradisi Jawa
Tradisi krobongan dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada Dewi Sri serta mengharapkan kelancaran dalam melakukan rangkaian pertanian.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca Selengkapnya35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pembukaan ceramah lucu yang bisa bikin jemaah terhibur.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca Selengkapnya