Saat Ganjar 'Ngelawak' Bareng Srimulat Bikin Penonton Tak Berhenti Tertawa
Gelak tawa penonton menyaksikan Ganjar ngelawak bareng srimulat.
ganjar pranowo
Aksi Ganjar dengan para pemain srimulat mengundang tawa penonton
Saat Ganjar 'Ngelawak' Bareng Srimulat Bikin Penonton Tak Berhenti Tertawa
Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, tampil di acara Srimulat dalam Srinewlat yang digelar di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (2/9/2023). Saat itu, Ganjar berkesempatan membacakan sinopsis cerita pentas Srinewlat dan juga ikut tampil di atas panggung.
Ganjar yang memakai kaca mata hitam, tampil bersama Tessy dan Nunung. Dia pun bertanya kenapa kondisi panggung yang gelap.
- Sejumlah Cara Agar Kita Tidak Bangun dalam Kondisi Mulut Kering
- Mengenal Ulur-Ulur Telaga Buret, Ungkapan Syukur Warga Tulungagung Tak Pernah Alami Kekeringan
- Moro Kogoya Panglima Perang Suku Dani Bingung Diajak Belanja Baju di Mal Bareng Prajurit TNI
- Menjelajahi Gua Pawon Banyuwangi, Persembunyian Para Pejuang yang Diyakini sebagai Gerbang Gaib
- VIDEO: Kejutan Sandra Dewi Saat Datangi Kejagung, Fakta Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis
- Menteri Yasonna Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Notaris Bermasalah
Seketika, aksi pria berambut putih itu pun sukses menghibur para penonton yang hadir.
"Lho kok ini gelap ya?" kata Ganjar yang langsung mengundang gelak tawa dari para penonton.
"Itu lho kaca matamu itu," balas Tessy yang tampak kesal.
Ganjar pun mengaku senang sekaligus bangga dapat mengisi acara dan sepanggung bersama pelawak-pelawak kawakan yang menjadi idolanya sejak kecil.
"Jadi dari Srimulat menjadi Srinewlat karena ternyata ini bangkit lagi, berkembang lagi tinggal 8 orang. Kalau kemudian mereka bisa tampil lagi, saya senang sekali karena saya penggemar Srimulat dan ternyata mereka masih seperti yang dulu," ujar Ganjar, ditemui di Bandara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang.
Adapun 8 anggota Srimulat yang saat ini masih aktif yakni Tarzan, Kadir, Tessy, Polo, Nunung, Rohana, Yeti dan Eko Londo.
Menurut Ganjar, meski lawakan-lawakan dan gimik grup lawak yang berdiri sejak tahun 1950 itu selalu sama dan menjadi ciri khas, namun tetap mengundang gelak tawa bagi masyarakat.
"Saya diajak membuka acara, membacakan sinopsis dan ternyata guyonannya masih seperti yang dulu, yang meskipun diulang selalu lucu. Itu memang punya karakter yang luar biasa,"
ucap Ganjar.
Merdeka.com
