Ridwan Kamil: Sukabumi Masuk Zona Hijau, Boleh Siapkan Simulasi Sekolah Fisik
Merdeka.com - Kota Sukabumi menjadi daerah pertama di Provinsi Jawa Barat yang berstatus wilayah hijau Covid-19. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memberikan izin kepada pemerintah daerahnya untuk mempersiapkan kegiatan sekolah fisik.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa status Kota Sukabumi sebagai wilayah zina hijau merupakan hasil evaluasi dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTTP) Covid-19 Jabar.
Meski tak detil, menurut dia, ada peningkatan dari indeks yang menjadi landasan untuk mengukur level kewaspadaan di Kota Sukabumi. Indeks yang dimaksud adalah, yaitu laju ODP, laju PDP, laju kasus positif, laju kematian, laju kesembuhan, angka reproduksi covid, laju transmisi, laju pergerakan lalu lintas dan manusia serta risiko geografisnya.
"Ada satu wilayah sekarang masuk zona hijau yaitu Kota Sukabumi. Saya ucapkan selamat kepada Gugus Tugas Wali Kota, Forkopimda, masyarakat Kota Sukabumi yang berhasil meningkatkan indeks-indeks yang ada sembilan itu sehingga menjadi wilayah pertama yang menjadi zona hijau versi penilaian gugus tugas kami," kata dia saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/6).
Hasil tersebut membuat Kota Sukabumi diizinkan untuk memulai persiapan kegiatan sekolah secara fisik. Namun, ia mengingatkan jangan sampai status terbaru ini bisa mengendurkan kewaspadaan. Pemerintah daerah dan instansi yang terlibat di Kota Sukabumi harus bisa belajar dari kegagalan negara lain.
"Karena sesuai aturan, kalau sudah zona hijau, sudah boleh melakukan persiapan sekolah fisik dengan protokol sangat ketat, tolong disimulasikan. Maka saya perintahkan tim gugus tugas untuk mengawal proses ini belajar dari kegagalan negara lain dan belajar dari keberhasilan negara yang berhasil yaitu untuk Sukabumi," kata dia.
Di sisi lain, Ridwan Kamil menyebut ada beberapa wilayah yang turun dari zona biru ke kuning. Daerah itu akan segera diumumkan setelah rapat dengan wali kota dan Bupati terkait.
"(daerah yang turun level) nggak terlalu banyak lah, tapi ini menjadikan contoh bahwa nggak boleh main-main. Kewaspadaan lengah, status turun lagi. Tapi kalau kewaspadaan terus baik, status bisa membaik seperti Sukabumi," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaSiswi SD di Bandung Hilang Sejak Pamit ke Sekolah 28 November, Diduga Dibawa Kabur Kenalan di Medsos
KJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnya11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, Begini Cara Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Infrastruktur
Kondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Baca SelengkapnyaJanji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah
Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKunjungan Jokowi ke Daerah Bikin Suara Prabowo-Gibran Naik
Bansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca Selengkapnya