Ridwan Kamil Ajak Warga Manfaatkan Urban Farming Selama Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengajak warga untuk memanfaatkan 'urban farming' atau bercocok tanam di lingkungan rumah dan perkotaan. Menurutnya ini merupakan momentum tepat di tengah pandemi Covid-19 karena memiliki tiga manfaat yakni ekologi, ekonomi dan edukasi.
"Urban farming menemukan momentum yang tepat di tengah masa pandemi karena memiliki tiga manfaat yakni ekologi, ekonomi dan edukasi," ujar kang Emil dilansir Antara, Jumat (19/6).
Dia mengajak masyarakat mengonversikan sekecil apapun lahan di rumah menjadi perkebunan. Jenis tanaman yang menjadi favorit petani kota, menurut dia, adalah kangkung dan bayam. Selain mudah membudidayakannya, tanaman tersebut dapat dipanen dalam waktu singkat.
"Saya mengajak teman-teman mencari lahan atau mengonversikan karena hijaunya bukan rumput tapi tanaman bisa dijual dan ada unsur edukasi. Yang jadi favorit petani kota rata-rata kangkung dan bayam karena 21 hari bisa dipanen dan ujung-ujungnya bisa menciptakan solusi," katanya.
"Saya juga mengonversi rumah dinas dan kantor saya ada stroberi, tomat dan sayuran. Semangat 'urban farming' itu sudah menjadi 'passion' saya sejak tahun 2008," imbuhnya.
Menurut Kang Emil, banyak lahan di perkotaan yang dapat digunakan untuk berkebun. Persoalannya adalah sulit mengajak masyarakat untuk menerapkan "urban farming".
"Sekarang sebagai pemerintah saya melakukan berbagai cara agar konsep ini berjalan," katanya.
Ketika menjadi wali kota, kang Emil mengaku membaca hasil penelitian disertasi di ITB yang menyimpulkan bahwa suhu Kota Bandung meningkat salah satu faktornya adalah kurangnya pohon.
"Solusinya sederhana, supaya suhunya turun, atap-atap bangunan yang memang sudah tidak bisa dibongkar karena peradaban manusia makin kompleks dan populasi makin banyak itu, dihijaukan secara natural, atau kalau bisa seluruh gedung itu konsisten atapnya dijadikan urban farming," katanya.
"Saya kira sekian persen suplai makanan berupa sayuran juga bisa dihasilkan sendiri dan tidak perlu repot-repot mengandalkan pada sistem yang ada sekarang. Semoga ini menjadi semangat buat kita semua," tambahnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya warga yang berburu takjil membuka peluang usaha bagi para pedagang untuk meningkatkan perekonomiannya.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaThe Sanur sebagai KEK Khusus pertama di Indonesia menghadirkan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaPembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca Selengkapnya