Masyarakat setempat tergerak untuk membangun kebutuhan pangannya dari halaman rumah. Demi mempermudah pengembangan Kampung Cengek, para emak-emak dari Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Cigugur Tengah berupaya memenuhi kebutuhan bibit untuk para warga setempat.

Adapun konsep urban healing dianggap sebagai salah satu cara untuk memulihkan psikologis masyarakat dengan budi daya pertanian perkotaan (urban farming) dan ini termasuk barang "mewah" di DKI Jakarta.

Hadapi ancaman krisis pangan masa depan karena perubahan iklim, para perempuan kota menggagas urban farming sebagai solusi alternatif untuk mandiri pangan.

Meski begitu, kata dia, DKI Jakarta masih memiliki sekitar 414 hektare lahan sawah yang masih terjaga dan diharapkan tidak dimanfaatkan pengembang.

"Tetap produktif menemukan ide-ide baru dan segar agar bertahan dalam kesulitan," kata Sandiaga.

"Urban farming (pertanian urban) itu justru kalau di saat pandemi ini sangat menguntungkan, karena kita tidak harus menyiapkan lahan yang besar," kata Endang

Kegiatan berkebun dapat menjadi ruang produktif di kala pandemi.

Jenis tanaman yang menjadi favorit petani kota, menurut dia, adalah kangkung dan bayam. Selain mudah membudidayakannya, tanaman tersebut dapat dipanen dalam waktu singkat.