Ribuan Warga Kaki Gunung Arjuno di Batu Diungsikan Akibat Angin Puting Beliung
Merdeka.com - Ribuan warga desa di kaki Gunung Arjuno di Kota Batu diungsikan akibat angin puting beliung yang terjadi terus menerus sepanjang hari. Warga Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu diungsikan menyusul angin membawa debu dan material yang tidak juga berhenti.
Para pengungsi menempati sejumlah lokasi di antaranya Balai Desa Punten, Kantor BPBD, Balai Desa Sidomulyo, Balai Desa Sisir, Rumah Dinas Walikota dan GOR Ganesha Kota Batu dan lain-lain. Hingga pukul 21.00 WIB, warga masih terus berdatangan dan dievakuasi.
Sejumlah ambulans terdengar membunyikan sirine berlalu lalang di sepanjang jalan tunggal menuju Kota Batu. Petugas mengatur lalu lintas dan menyiapkan kebutuhan pengungsi.
Kepala BPBD Kota Batu, Sasmito mengatakan jumlah pengungsi yang terdata hingga sekarang sekitar 950 jiwa. Namun hampir keseluruhan warga desa Sumber Brantas meninggalkan desa tersebut untuk mencari tempat aman.
"Yang masuk ke pengungsian kami sekitar 950 jiwa. Tapi jumlah pengungsi yang keluar dari sana hampir 80 persen (dari sekitar jumlah penduduk 2500 jiwa). Ada yang langsung ke posko, ke rumah saudara, ke posko kemudian diambil saudaranya," kata Sasmito di lokasi pengungsian di Kantor BPBD Kota Batu, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Minggu (20/10) malam.
Pengungsi tiba sejak siang dan terus berdatangan hingga saat ini. Kondisi angin yang tidak juga surut membuat warga harus diungsikan. Aktivitas masyarakat dalam kondisi lumpuh akibat angin berdebu tebal yang berterbangan. PLN dan air juga dalam kondisi mati.
"Kalau parahnya kami belum melakukan kajian, tetapi lumpuh total, lampu mati, tidak berfungsi, masyarakat tidak bisa memasak, air tidak bisa mengalir, PLN mati, sehingga lebih aman masyarakat kita tarik untuk mengungsi," katanya.
BPBD melakukan penanganan darurat guna menyelamatkan masyarakat terdampak, sebelum dilakukan kajian lebih lanjut. Secara darurat disediakan kebutuhan dasar berupa makan, minum dan pakaian bagi warga yang tidak sempat membawa ganti. Selain itu juga dibuka dapur umum untuk mendukung kebutuhan sementara.
"Tempat tinggal dulu terpenting, seperti alas, tenda dan MCK kami sedang upayakan. Kebutuhan air bersih, makan kami sediakan dapur umum untuk Tagana yang nantinya didistribusikan," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat pohon tumbang. Korban tertimpa pohon di Desa Gunungsari, sementara beberapa orang juga mengalami luka ringan dan sakit gangguan pernapasan.
"Karena di sana itu tanahnya gembur, musim kemarau, anginpun membawa debu. Debu tersebut menutup desa, sehingga aktivitas di sana lumpuh," tegasnya.
Sementara Suliyani, salah satu pengungsi menceritakan kalau rumahnya mengalami kerusakan akibat angin puting beliung. Angin terjadi sejak Sabtu dan terjadi secara terus-menerus hingga saat ini.
"Parah banget kena angin, sejak tadi malam. kenceng banget. Habis, gentingnya berjatuhan. Nggak bisa ditempati, gentingnya sudah hancur," katanya.
Suliani yang tinggal di Dusun Lemah Putih, Desa Sumber Brantas menggambarkan angin berwarna kecoklatan yang memenuhi jalanan dan halaman rumah. Angin berhenti sejenak, tetapi kemudian datang kembali dengan debu dan pasir yang tebal.
Debu dan pasir yang terbawa angin membuat mata pedih bahkan dapat menimbulkan luka.
Suliyani mengungsi bersama tujuh orang keluarganya sejak pukul 16.00 WIB menempati tenda BPBD Kota Batu. Sementara fasilitas dirasakan cukup dengan kondisi seadanya dan berharap dapat segera kembali.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaTak jauh dari Desa Ranu Pani, terdapat sebuah danau yang terus mengalami pendangkalan
Baca SelengkapnyaJumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca Selengkapnya