Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi
Festival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali.
berita banyuwangi![Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/26/1716716522954-j1m8h.jpeg)
Festival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali.
![Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/26/1716716426843-4zazp.jpeg)
Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi
Ribuan pecinta sepeda tua atau onthel berpartisipasi dalam Festival Onthel Nusantara yang digelar di Banyuwangi. Mereka mengayuh sepeda tuanya sejauh 12 kilometer mengelilingi rute perkotaan dan sejumlah destinasi ikonik di Banyuwangi, Minggu (26/5).
Festival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali, dan jadi peserta terbanyak sepanjang gelaran event serupa.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
Penampilan mereka kian menarik dengan mengenakan kostum dan aksesoris unik, seperti kostum tradisional seperti kebo-keboan, gandrung, jebeng-thulik, tentara veteran, seragam sekolah SD, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, sepeda yang dipakai juga penuh variasi.
Memulai start di GOR Tawangalun, mereka yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) berkeliling kota menuju tempat-tempat ikonik Banyuwangi, seperti Pendopo Sabha Swagatha, Taman Blambangan, Taman Makan Pahlawan, Marina Boom, serta tempat lainnya.
![Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/26/1716716459831-z9dfqh.jpeg)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan Festival Onthel Nusantara kian melengkapi ajang sport tourism yang diusung oleh Pemkab Banyuwangi untuk mewadahi komunitas pecinta sepeda.
"Ajang ini menjadi warna baru dan semakin melengkapi ajang sepeda di Banyuwangi. Di Banyuwangi juga digelar Drag Bike, Balap Roadrace, Ijen Downhill, BMX, dan lainnya," kata Bupati Ipuk.
"Kami konsisten untuk menggelar event sport tourism karena ini merupakan salah satu sektor wisata yang peminatnya sangat besar. Seperti terlihat dari jumlah peserta di event ini," tambah Ipuk.
- Dibalut Konser Musik, Ribuan Warga Lamongan Kumpul Dukung Ganjar-Mahfud
- Meriahnya Festival Balon Tambat, Tradisi Syawalan di Pekalongan
- Jangan Lewatkan Keseruan Festival Gunung Watu Pecah, Pertunjukan Seni dan Budaya Lokal Jember
- Tampilkan Sisik Melik Potensi Desa, Banyuwangi Ethno Carnival 2024 Pukau Ribuan Mata
- Kakorlantas Resmi Lepas Pemudik Jalur Oneway KM 72 Hingga KM 414 Kalikangkung
- Melestrikan Lagu Daerah Saat Indonesia Digempur KPop
Ketua Dewan Pimpinan Pusat KOSTI, Purnomo Sugeng Raharjo, menyatakan Festival Onthel Nusantara di Banyuwangi merupakan jumlah onthelis terbanyak yang pernah ada sepanjang event ini digelar.
"Ini menjadi modal penting bagi kita untuk menunjukkan kapasitas kita ke dunia, terutama Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi sepeda klasik internasional pada tahun 2026 yang akan datang," ujar Purnomo.
Di antara peserta, Muji, seorang onthelis berusia 99 tahun asal Puger, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
"Saya merasa senang setiap kali mengayuh sepeda onthel ini bersama kawan lama," tutur Muji.