Ratna buat hoaks saat jadi jurkam, kubu Jokowi sebut Prabowo cs langgar pemilu damai
Merdeka.com - Kubu pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf menilai kubu Prabowo-Sandiaga telah melanggar kesepakatan Pemilu damai yang dibuat pada 23 September. Penyebabnya, hoaks yang dibuat Ratna Sarumpaet soal penganiayaan, paralel dengan keberadaannya selaku juru kampanye pasangan nomor urut 02.
Ratna Sarumpaet memang belakangan mengundurkan diri sebagai juru kampanye. Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan pasca pengakuan tidak ada penganiayaan, aktivis HAM itu langsung dipecat.
Saat hoaks itu bergulir, Ratna masih terdaftar sebagai juru kampanye. Poin tersebut menjadi landasan kubu Jokowi melaporkan tim kampanye Prabowo-Sandiaga ke Bawaslu, karena melanggar kesepakatan Pemilu damai.
"Ternyata kami anggap ini dilanggar salah satu anggota kampanye paslon 02 ini yang kita sikapi," kata Direktur Hukum dan Advokasi Koalisi Indonesia Kerja, Ade Irfan Pulungan, di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).
Dia menegaskan, dengan adanya kesepakatan Pemilu damai tanpa hoaks, sedianya pasangan calon dan tim kampanye tidak menggulirkan berita bohong.
"Tentunya ini harus disepakati bersama oleh paslon sendiri atau tim kampanyenya termasuk keterlibatan aktif masyarakat umum," ucap Irfan.
Aduan kubu Jokowi sendiri telah diterima oleh Bawaslu. Mereka melampirkan berkas berupa struktur Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Bawaslu meminta bukti ditambah agar bisa menjadi pertimbangan kajian Bawaslu.
Irfan pun meminta kepada Bawaslu agar lebih cermat melakukan pengawasan. Sebab, kampanye baru bergulir beberapa pekan sudah ada kegaduhan karena hoaks.
"Tentunya ini harus disepakati bersama oleh paslon sendiri atau tim kampanyenya termasuk keterlibatan aktif masyarakat umum," pungkasnya.
Diketahui, isu dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet digulirkan sejak Selasa (2/10). Foto Ratna yang wajahnya terlihat lebam menjadi sumber isu. Kubu Prabowo, melalui Jubir Dahnil Anzar Simanjuntak, Waketum Gerindra Fadli Zon, sampai capres Prabowo sendiri mengkonfirmasi peristiwa tersebut ke media.
Belakangan, Ratna Sarumpaet mengakui membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung. Dia meminta maaf kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto telah menemui dan membelanya. Setelah menyadari kebohongan soal penganiayaan itu salah, Ratna menyesal.
Ratna mengungkapkan, wajah lebamnya itu bukan karena dianiaya, tetapi akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri. Operasi itu dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta tanggal 21 September lalu.
"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna di rumahnya, kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (3/10).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo Diisukan Dirawat di RSPAD, TKN: Ini Kampanye Hitam
Prabowo diisukan sakit usai mengunjungi Sumedang (30/1) dan dilarikan ke RSPAD untuk menjalani perawatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Sebagai Mantan Prajurit Kopassus, Saya Kewalahan Imbangi Kerja Jokowi
Prabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh
Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya