Pulang ke Indonesia, jemaah haji nekat bawa air zamzam di koper

Merdeka.com - Berbagai cara dilakukan jemaah haji Indonesia agar bisa membawa tambahan air zamzam saat ke Tanah Air. Meski sudah ada larangan, tetap saja ada yang nekat membawa air zamzam. Padahal, setiap jemaah akan mendapatkan jatah 5 liter air zamzam saat tiba di Tanah Air.

Ada yang terang-terangan membawa air zamzam menggunakan kaleng besar bekas biskuit. Ada juga yang menggunakan botol bekas air mineral. Agar tidak ketahuan, mereka membungkus rapi dengan lakban.

"Jemaah dilarang memasukkan air zamzam dalam wadah apapun ke dalam koper yang masuk bagasi. Begitu juga dengan tas yang dibawa ke atas pesawat," kata Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Basir di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Kamis (7/9).

Selama masa pemulangan, ada juga jemaah haji yang nekat mengisi kopernya dengan air zamzam semua. "Yang ketahuan saat proses x-ray di bandara semuanya diturunkan. Tas dibongkar dan air zamzam dikeluarkan. Di Bandara Jeddah dalam proses pemulangan ini banyak tas jemaah yang ketahuan membawa air zamzam," ujarnya.

Karena itu, ia mengimbau agar jemaah mentaati aturan tentang soal volume bagasi dan barang bawaan dalam penerbangan. Aturan itu diterapkan demi keselamatan penerbangan.

Berikut aturan terkait barang bawaan:

1. Jemaah haji diperkenankan membawa tas paspor, tas tentengan (tas kabin) maksimal 7 kg, dan koper (bagasi) maksimal 32 kg. Selebihnya agar dikirim melalui jasa kargo.

2. Perusahaan penerbangan hanya akan mengangkut tas tentengan dan koper yang diberikan oleh mereka.

3. Selama penerbangan, jemaah dilarang:

a. Membawa cairan melebihi 100 ml dalam tas tentengan kecuali obat-obatan.

b. Benda yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam (mainan yang menggunakan baterai agar baterainya dikeluarkan)

c. Memasukkan air zamzam dalam koper (bagasi)

d. Membawa parfum melebihi 10 buah @100 ml.